Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Jadi Negara Pertama ASEAN yang Produksi Baterai EV

Kompas.com - 12/03/2024, 18:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal RI (BKPM) menyebut bila Indonesia akan mencatat sejarah baru dalam industri otomotif.

Sejarah tersebut dicetak melalui dimulainya produksi masal baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pertama bersama PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berbasis di Karawang, Jawa Barat.

Momen ini tidak hanya menandai Tanah Air sebagai negara pertama di ASEAN yang memproduksi sel baterai EV. Tapi juga mengukuhkan komitmen pemerintah untuk mendukung proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik senilai Rp 142 triliun.

Baca juga: Sulit Cegah Truk ODOL, DCVI Fokus Beri Fitur Canggih di Truk

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

"Hilirisasi ialah cara untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya nikel. Nikel ini kemudian prosesnya kita buat terintegrasi dari hulu sampai hilir," ujar Staf Khusus BKPM Tina Talisa dalam siaran pers dikutip Selasa (12/3/2024).

"Itulah mengapa ada investasi baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia dengan grand package 9,8 miliar dollar AS (setara Rp 142 triliun)," kata Tina.

Ia menerangkan, produksi sel di pabrik baterai kendaran listrik juga akan membuat Indonesia menjadi negara pertama produsen sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi terbaru dari LG.

Implikasinya, tenaga kerja muda Indonesia yang diserap pada proyek ini juga menjadi engineer kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara atau ASEAN.

Baca juga: Apa Beda Tuas Transmisi Mobil Matik Model Zig-zag dan Lurus?

Teknologi baterai mobil listrik dan penggerak mobil listrik BYDKompas.com/Daafa Alhaqqy Teknologi baterai mobil listrik dan penggerak mobil listrik BYD

Tina berharap hilirisasi mampu menciptakan tenaga kerja yang diserap dengan layak, dalam arti memiliki kemampuan tinggi sehingga pendapatannya lebih tinggi dan mampu membawa Indonesia keluar dari middle income trap.

"Diharapkan, hilirisasi mampu menciptakan tenaga kerja yang diserap dengan layak," ujar Tina.

Sementara itu, Presiden Direktur PT HLI Green Power Hong Woo Pyoung menyatakan kesiapan HLI untuk melakukan produksi massal.

Hong juga mengungkapkan bahwa industri baterai kendaraan listrik di Indonesia ini nantinya mampu melahirkan engineer muda pionir yang memiliki kemampuan dalam pembuatan sel baterai mobil listrik.

”Kami telah menyiapkan segala sesuatu sejak September 2023 lalu. Kami siap untuk melakukan produksi secara massal pada April 2024 ini," ujar dia.

Baca juga: Tips agar Tetap Fokus Berkendara Saat Berpuasa

Baterai mobil listrik Toyota bZ4X. dok. Toyota Baterai mobil listrik Toyota bZ4X.

"Para engineer dari Indonesia pun telah kami latih selama setahun dan masih akan terus kami berikan pelatihan, mereka sangat pintar, rajin, dan kompeten. Kami sangat bangga pada para engineer dari Indonesia," kata Hong lagi.

PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).

Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.

Lalu pada September 2023, Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan ke PT HLI Green Power untuk melakukan peninjauan langsung atas proses dan hasil produksi sel baterai EV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau