Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Truk Masih Pilih Minum Solar Murah

Kompas.com - 12/03/2024, 13:40 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hino menyambut peta jalan yang dibuat pemerintah untuk penerapan standar emisi Euro 5. Namun demikian Hino melihat saat ini masih banyak konsumen yang memakai bahan bakar bio solar.

Chief Operating Officer Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo, mengatakan, meski ada pilihan yang lebih baik saat ini mayoritas pemilik truk di Indonesia menggunakan solar subsidi bukan Dexlite atau Pertamina Dex.

Baca juga: Impresi Jajal Yamaha Lexi LX 155, Bertenaga dan Lincah

"Karena kebanyakan, bukan kebanyakan ya, hampir semua menggunakan bahan bakar bukan Pertamina Dex di mana sulfurnya di bawah 50 (solar memiliki CN 48) dampaknya banyak gelnya karena biodiesel ada gel gelnya itu akan membuat filternya akan cepat ganti," ujar Santiko di Giicomvec 2024, pekan lalu.

Hino ikut memeriahkan ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, 7-10 Maret 2024.KOMPAS.com/Gilang Hino ikut memeriahkan ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, 7-10 Maret 2024.

Santiko mengatakan, selain mempengaruhi kebersihan filter, solar murah juga kurang bertenaga.

Alasannya bahan yang digunakan Bio Solar B35 tidak sama dengan solar biasa. Kandungan energi bio solar disebut lebih rendah daripada solar, bahkan perbedaan tingkat kandungan energi bisa mencapai 11 persen.

Baca juga: Bus Sering Kebut-kebutan, Fitur Keselamatan Aktif Dibutuhkan

"Belum lagi powernya akan turun. Kita kan punya motor semua, kalau di isi Pertamax sama Premium zaman saya itu lain, Pertamax gasnya langsung sedangkan kalau Premium menahan, jadi powernya pasti ngaruh," katanya.

Santiko mengatakan, masih banyak masyarakat yang memilih pakai solar subsidi karena harganya lebih murah.

Program pemerintah soal penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran. Pasalnya, mobil mewah hingga pengisian jerigen mencapai ribuan liter BBM subsidi di SPBU di Sulawesi Selatan masih terjadi. KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO Program pemerintah soal penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran. Pasalnya, mobil mewah hingga pengisian jerigen mencapai ribuan liter BBM subsidi di SPBU di Sulawesi Selatan masih terjadi. 

Baca juga: Cara Beli Tiket Bus AKAP Online yang Aman dan Mudah

Pemilik truk berpikir ke arah bisnis. Truk sebagai alat angkut hanya efisien jika biaya operasionalnya ditekan seminim mungkin atau dalam hal ini salah satunya menggunakan bahan bakar yang murah.

Per Maret 2024, untuk wilayah DKI Jakarta dan seluruh wilayah Indonesia, harga Bio Solar sebesar Rp 6.800 per liter, jauh di bawah Dexlite seharga Rp 14.550 per liter dan Pertamina Dex yaitu Rp 15.100 per liter.

Namun yang terjadi kata Santiko, jika banyak yang tetap pakai solar murah maka produk secanggih apapun baik Euro4 atau Euro 5 jadi mubazir sebab bahan bakarnya masih pakai standar di bawah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau