Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Taruhkan Nyawa untuk Ladeni Bus yang Lagi Ngeblong

Kompas.com - 09/03/2024, 13:42 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kebiasaan bus ngeblong di jalan raya masih banyak dijumpai meski berisiko. Seperti yang baru saja terjadi di Situbondo bus AKAP adu banteng dengan truk Fuso.

Bus Gunung Harta bertabrakan dengan truk tronton di Jalan Raya Pantura Klatakan, Kecamatan Kendir, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur pada Kamis (7/3/2024). Satu orang yakni sopir truk tewas dalam peristiwa itu.

Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi mengungkapkan, kecelakaan berawal saat bus Gunung Harta dengan pelat nomor L 7510 UN melaju dari arah timur ke barat. Sesampainya di lokasi, melaju pula truk tronton L 9908 UF.

Baca juga: Kebiasaan Bus Ngeblong Risikonya Maut, Sopir Harus Jera

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Herry Susanto (@rodapapat)

 

Lantaran posisi bus yang terlalu ke kanan dan jarak dua kendaraan terlalu dekat, maka tabrakan tak terhindarkan.

"Diduga sopir bus mengambil haluan terlalu melebar ke kanan pada jalan menikung dan bersamaan ada truk tronton," kata Dwi, Kamis (7/3/2024).

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan kebiasaan sopir bus ngeblong atau menggunakan jalur berlawanan arah untuk mendahului sering sebabkan kecelakaan maka dari itu sebagai pengguna jalan perlu bersikap defensive.

Baca juga: Angka Kecelakaan Kendaraan Niaga Terus Naik, Masih Banyak Truk ODOL dan Bus Tak Resmi

Foto: Adu banteng antara bus vs truk di Jalan Pantura Kecamatan Kendir, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur pada Kamis (7/3/2024).Dokumentasi Polres Situbondo Foto: Adu banteng antara bus vs truk di Jalan Pantura Kecamatan Kendir, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur pada Kamis (7/3/2024).

“Saat mendahului seharusnya sopir bus perlu lihat marka jalannya, rambu-rambunya, kondisi jalan, lingkungan dan lalu lintasnya. Banyak pengemudi dari arah sebaliknya terpaksa harus bertaruh nyawa karena perilaku pengemudi bus yang seperti ini,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Maka dari itu kita selaku pengguna jalan perlu melakukan tindakan yang mengarah dapat mengurangi risiko.

Ada dua hal yang harus dilakukan oleh pengemudi saat menghadapi kondisi seperti tadi. Pertama yaitu merekam dan melaporkan agar pengemudi bus ditertibkan dan dihukum sehingga bisa menekan angka kecelakaan.

Baca juga: Bus Tabrak Truk yang Terparkir di Taput, 14 Orang Terluka


“Kedua yaitu pengemudi harus melihat spot atau ruang aman di pinggir jalan untuk menghindar. Caranya yaitu dengan menjaga kecepatan, sehingga reaksi dari tindakan pengemudi sesuai dengan arah yang benar,” kata Sony.

Sony mengingatkan, agar mengemudi aman saat bertemu bus, satu-satunya cara yaitu menghindar. Tidak ada gunanya meladeni pengemudi bus yang ugal-ugalan, jangan sampai pertaruhkan nyawa karena merasa benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com