Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Tanggapi Kehadiran Mobil Listrik Murah China di Indonesia

Kompas.com - 15/02/2024, 12:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar otomotif di Indonesia semakin marak dengan hadirnya berbagai merek baru, mayoritas adalah merek China yang masuk dan mencari celah di segmen mobil listrik.

Misalnya saja, Wuling, Cherry, Neta, hingga BYD yang menarik perhatian konsumen Tanah Air. Deretan mobil China itu menawarkan banderol harga yang realtif terjangkau untuk kendaraan listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV).

Sebagai contoh pabrikan asal Tiongkok, Wuling menjual kendaraan listrik dengan banderol mulai Rp 190 juta, sementara Chery membanderol kendaraan listrik E5 mulai Rp 488,5 juta.

Baca juga: Ini Respons Jokowi Saat Melihat BYD Dolphin

Suzuki sebagai salah satu produsen otomotif asal Jepang yang belum memiliki kendaraan listrik murni justru menyambut baik terkait banyaknya pabrikan China yang mulai bermain di segmen kendaraan listrik murah.

“Berkaitan dengan merek lain, ini kan persaingan bebas, saya yakin semua punya startegi masing-masing untuk mendekati konsumen,” ucap Donny Saputra, Deputy Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), kepada Kompas.com, belum lama ini.

Test drive BYD Dolphindok.BYD Indonesia Test drive BYD Dolphin

Menurut Donny, selain faktor harga, ada beberapa hal yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika hendak membeli mobil.

“Di sini kita tidak hanya cukup menawarkan produk saja tapi harus menawarkan pelayanan, pelayanan penjualan dan layanan purna jual, termasuk jaringan dan ketersediaan part, terakhir adalah masalah infrasturktur itu sendiri yang berpengaruh terhadap pola pembelian kendaraan,” kata Donny.

Baca juga: Kata Airlangga, Pemerintah Akan Kaji Insentif untuk Mobil Hybrid

Suzuki sendiri memulai era elektrifikasi secara bertahap dimulai dengan menghadirkan teknologi SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki). Teknologi itu diklaim memiliki biaya perawatan operasional yang tidak terlalu jauh berbeda dari mobil konvensional.

“Berkaitan dengan mobil listrik kita sudah punya rencana, yang Battery Electric Vehicle (BEV) tapi ini stage sejlanjutnya. SHVS, hybrid yang lebih kuat, terakhir full elektrifikasi. Tapi kami melakukannya secaara bertahap,” kata Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau