Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus PO Rejeki Lancar Ludes Terbakar di Terminal Tirtonadi

Kompas.com - 13/02/2024, 09:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Perusahaan Otobus (PO) Rejeki Lancar atau Rela, Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) jalur Solo-Purwodadi ludes terbakar di Terminal Tipe A Tirtonadi, Surakarta, Jawa Tengah pada Minggu (11/2/2024) pukul 23.35 WIB.

Dalam Video yang diunggah oleh akun Instagram @indo_busmate.id, Senin (12/2/2024), memperlihatkan Bus Rela yang sedang parkir terbakar, bahkan juga terlihat api membakar langit-langit terminal.

Pengawas Satuan Pelayanan (Wassatpel) Terminal Tirtonadi Bandiyono mengatakan, kejadian bermula saat bus sedang parkir di sisi timur terminal, dan sudah tidak beroperasi.

Baca juga: Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

Kemudian muncul tiba-tiba api dari belakang bus, yang akhirnya membakar seluruh badan bus.

“Penumpang dan awak bus sudah turun semua, karena busa sudah tidak beroperasi. Tiba-tiba muncul api dari bagian belakang bus, dan membakar seluruh body bus,” ucap Bandiyono, dikutip dari Kompas.com, Senin (12/2/2024).

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian. Namun untuk penyebab kebakaran Bus Rela masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Baca juga: Berburu Mobil Klasik BMW E30, Harga Pasarannya Gelap

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan, penyebab bus mengalami kebakaran ada banyak, namun umumnya ada tiga faktor yang menyebabkan bus terbakar.

“Pertama, pembebanan arus yang salah atau juga disebut dengan error by design. Untuk pastinya harus melihat wiring diagramnya, dari situ dilakukan analisa pembebanan kelistrikan,” ucap Wilda kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Kedua, instalasi tidak sesuai, biasanya karena terjadi saat bus sedang dalam perbaikan. Mekanik kadang kurang memerhatikan bagaimana standar yang aman untuk melakukan perawatan.

Baca juga: Pesan Polisi, Merokok Sambil Berkendara Didenda Rp 750.000


“Ini sering dipicu oleh mekanik yang tidak kompeten serta budaya kerja yang buruk, tidak memerhatikan standar teknik,” ucap Wildan.

Terakhir, penggunaan material tidak sesuai standar, misal kabel, konektor dan lainnya. Ketiga komponen tersebut bisa membuat bad connection, sehingga terjadi arus pendek yang menjadi pemantik api di bus.

“Jika disitu terdapat oksigen dan benda yang mudah terbakar, maka terjadilah kebakaran,” kata Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Keunggulan Chery Super Hybrid CSH, Diklaim Tembus 76 Km/Liter

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Australia vs Indonesia, Siaran Langsung RCTI Plus, Kick Off 16.10 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Kronologi Rendang Sapi 200 Kilogram Willie Salim Hilang Saat Dimasak Meski Dijaga Polisi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

RUU TNI Sah Jadi Undang-Undang, Ini Poin-poin Perubahannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Kediaman Baim Wong dan Paula Verhoeven Diperiksa Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Pendaftaran PINTAR BI Hari Ini Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Tips War di pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Beberapa Jam Dibuka, Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Jabar Rp 10 M

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Seru, Rame-rame Mudik Gratis Satu Gerbong Argo Semeru
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau