Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Libur Panjang, Jangan Langsung Cuci Mobil Saat Cuaca Panas

Kompas.com - 11/02/2024, 17:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini cuaca di sejumlah wilayah Indonesia tidak menentu. Pada suatu kondisi, curah hujan menjadi sangat tinggi namun setelahnya bisa sangat panas dan terik.

Sehubungan dengan hal tersebut, bagi pemilik mobil dianjurkan untuk jangan langsung melakukan pencucian meskipun kendaraan tersebut habis dipakai selama libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2024.

Aftesales Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara mengatakan, bahwa tindakan itu bisa membuat kesehatan mobil terganggu karena adanya penurunan temperatur tiba-tiba.

Baca juga: Segini Biaya Restorasi Motor Lawas Jadi Seperti Baru Lagi

Ilustrasi mencuci mobil dapat membakar kalori untuk menurunkan berat badan. SHUTTERSTOCK/OLGA ALPER Ilustrasi mencuci mobil dapat membakar kalori untuk menurunkan berat badan.

"Pada akhirnya bisa berdampak pada material bodi. Kemudian ketika proses pengeringannya tidak benar-benar kering dapat membuat timbul jamur kaca," kata dia kepada Kompas.com belum lama ini.

Hal serupa juga dikatakan Pemilik Bengkel Spesialis Autolamp dan Body Repair Dimas Motor, Dimas Faturrahman. Ia menyebut bahwa perubahan temperatur tiba-tiba bisa merusak hingga headlamp.

Menurutnya, ada dua kerusakan yang sangat mungkin terjadi. Walaupun tidak mendadak, kerusakan bisa muncul secara berkala.

Pertama adalah cat mobil terkelupas alias ngelontok. Kerusakan ini bisa dengan jelas terlihat, di mana permukaan mobil nampak memar dan mulai terasa kasar.

Baca juga: Tak Bisa Asal, Segitiga Pengaman Punya Spesifikasi Khusus

Ilustrasi mencuci mobil, usaha cuci kendaraan. SHUTTERSTOCK/NEJRON PHOTO Ilustrasi mencuci mobil, usaha cuci kendaraan.

“Ini karena pemuaian, soalnya ada air yang masuk di antara lapisan cat dan panel bodi. Kalau nyuci mobil padahal kondisi pelat lagi panas, bisa kejadian cat ngelontok,” kata dia.

Karat juga merupakan kendala lain yang bisa terjadi, karena selain menyebabkan pemuaian, kontak air dengan logam panas juga memicu oksidasi yang membuat logam terkikis.

Hal itu biasanya terjadi di bagian kisi atau sudut-sudut bodi mobil, seperti area jendela, atap, bahkan ujung kap mobil.

“Sarannya kalau mau cuci mobil, baiknya nunggu sampai mobil adem dulu. Ngetes adem atau enggaknya cukup pegang kap saja. Kalau panas banget pas dipegang, berarti dicucinya nanti dulu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com