JAKARTA, KOMPAS.com – Restorasi sepeda motor dilakukan untuk memperbaiki dan memulihkan sepeda motor yang sudah lama atau rusak kembali pada kondisi aslinya. Selain untuk mengembalikan keaslian unit, restorasi dilakukan karena beragam alasan.
Usman Binafarsa, penanggung jawab bengkel restorasi Motorkutua di Tangerang, mengatakan, mayoritas konsumen melakukan restorasi atas dasar alasan histori alias sejarah motor.
“85 persen konsumen saya restorasi karena histori motor, 5 persen karena 'BM' (mengidam), 10 persen karena ikut-ikutan tren,” ujar Usman, kepada Kompas.com (10/2/2024).
Baca juga: Memodifikasi Lampu Mobil Sama Dengan Gagal Paham Keselamatan
Seperti diketahui, biaya total untuk merestorasi sebuah motor lawas terkadang bisa melebihi harga jual ketika masih baru.
Misalnya Honda Supra X lansiran 2002 yang saat keluar dari diler dijual di kisaran Rp 10 jutaan. Usai direstorasi, harga motor bebek ini bisa tembus Rp 30 jutaan pada 2024.
Padahal di situs jual beli daring, harga Supra X dengan kondisi seadanya, dijual di kisaran Rp 2 jutaan hingga Rp 7 jutaan.
Baca juga: MG ES EV Bakal Meluncur di IIMS 2024, Intip Spesifikasinya
Bila melihat kondisinya, maka motor-motor lawas hasil restorasi memang tampak berbeda dengan motor bekas pada umumnya. Kondisi unitnya benar-benar baru, seperti keluar dari pabrik.
Usman mengatakan, konsumennya ada yang kepengin merestorasi motor lawas karena melihat teman di kampus jadi ganteng ketika pakai Honda Win.
Ada juga konsumen yang ingin memberikan hadiah sebuah Honda Supra restorasi, buat ayahnya, karena motor ini adalah motor pertama yang dibeli ketika sudah bekerja.
Baca juga: Bus Baru PO Pandawa 87, Pakai Jetbus 5 MD yang Nyaman
Kemudian, ada juga konsumen yang ingin merestorasi Honda Supra, karena motor inilah yang menjadi saksi hidupnya sejak merantau di Jakarta sampai sekarang sudah punya rumah.
“Karena orang mengeluarkan puluhan juta rupiah, kalau enggak ada histori, enggak akan mau (keluar uang banyak),” kata Usman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.