Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Dinamo Hub-Drive untuk Konversi Motor Listrik, Bikin Baterai Jadi Awet

Kompas.com - 13/01/2024, 18:22 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bengkel spesialis penyedia jasa konversi motor listrik semakin banyak tersedia di Indonesia, masing-masing juga memiliki keunggulan serta penawaran khusus tersendiri.

Sekalipun jumlah bengkel yang tersedia cukup banyak, konsumen umumnya hanya akan menjumpai dua opsi motor konversi, yakni yang berjenis hub-drive (penggerak belakang) atauy mid-drive (penggerak tengah).

Jenis Penggerak yang dimaksud berkaitan dengan posisi penempatan dinamo pada motor listrik. Hub-drive adalah yang paling umum, dengan ciri khas pelek bagian belakang cembung.

Baca juga: Bengkel Anti Karat Mobil Ini Perluas Jaringan ke Jawa Timur

Paket konversi motor listrikKompas.com/Daafa Alhaqqy Paket konversi motor listrik

Bagi konsumen yang bingung terkait pemilihan jenis penggerak, dianjurkan agar memilih jenis Hub-drive saja. Ada beberapa sebab yang menjadi alasan utama.

Muhammad Bagas Kamal, Lead Engineer PT Nagara Sains Ekosistem sebagai salah satu penyedia jasa Konversi Motor Listrik, menjelaskan, dinamo Hub-drive punya keunggulan utama dari segi efisiensi.

“Perputaran daya motor listrik bisa jauh lebih efisien ketika pakai dinamo hub. Rasionya jadi lebih imbang,” ucapnya kepada Kompas.com di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).

Bagas menambahkan, hitungan mutlak terkait efisiensi memang dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari pola berkendara, kecepatan, dan sebagainya.

Baca juga: Wuling Rilis Binguo EV Long Range AC, Harga Rp 317 Jutaan

Paket konversi motor listrikKompas.com/Daafa Alhaqqy Paket konversi motor listrik

Namun jika dihitung secara teoritis, dinamo hub-drive diklaim jauh lebih irit daya ketimbang jenis penggerak mid-drive. Bagas menjelaskan, perbedaannya bahkanb cukup besar.

“Bisa lebih irit sekitar 20 persen, tapi angka ini memang harus dibuktikan dulu karena masih sebatas teori,” ujarnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com