Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Wiper Mobil, Penemunya Seorang Perempuan dan Tidak Dianggap Penting

Kompas.com - 04/01/2024, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Alat penyapu air di kaca jendela alias wiper merupakan komponen yang cukup penting saat berkendara. Tanpa wiper dipastikan pengemudi bakal kesulitan melihat ke arah jalan.

Namun rupanya saat mobil diciptakan para produsen mobil belum menciptakan wiper. Wiper merupakan inovasi baru yang ditemukan setelah penemuan mobil oleh seorang perempuan bernama Mary Anderson.

Anderson menciptakan wiper secara tidak sengaja. Awalnya dia mengunjungi kota New York, Amerika Serikat pada 1902.

Baca juga: Bahas Desain Motor Listrik Honda EM1 e:

Wiper mobilAuto2000 Wiper mobil

Pendeta Sara Scott Wingo, rektor Gereja Episkopal Emmanuel di Richmond, Va, yang merupakan keturunan Anderson mengatakan, awalnya Anderson naik trem dan turun salju dan melihat masinis mesti keluar jendela untuk membersihkan salju.

“Dia sedang mengendarai trem dan saat itu sedang turun salju. Dia mengamati bahwa pengemudi trem harus keluar dan terus membersihkan kaca depan," ujar pendeta dikutip dari npr.org, Kamis (4/1/2023).

Anderson kemudian berpikir bagaimana caranya agar masinis atau sopir tak perlu keluar jendela. Dia kemudian berpikir memberikan pisau yang dapat menyapu kaca depan.

Baca juga: Bahas Desain Motor Listrik Honda EM1 e:

Deretan mobil baru selesai diservis yang diparkir dengan posisi wiper diangkat. Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan mobil baru selesai diservis yang diparkir dengan posisi wiper diangkat.

Saat kembali ke Birmingham, Andreson kemudian membuat sketsa wiper dan menulis deskripsinya. Kemudian dia mengajukan paten. Permohonan paten menjelaskan bagaimana wiper dioperasikan dengan pegangan di dalam ruang depan mobil dan mudah dilepas.

"Sehingga tidak meninggalkan apa pun yang merusak penampilan mobil saat cuaca cerah," menurut bahasa paten yang diajukan.

Permohonan diajukan pada 18 Juni 1903. Pada 10 November 1903, Kantor Paten Amerika Serikat memberikan nomor paten Anderson 743.801 untuk Perangkat Pembersih Jendela alias wiper.

Setelah membuat paten Anderson mencoba menawarkan berbagai pabrikan untuk membuat perangkat ini namun disbeut tidak disambut dengan baik.

Baca juga: Bahaya Laten Main Ponsel Sambil Berkendara, Kecelakaan Bisa Lebih Fatal

simbol pada tuas sakelar wiperKompas.com/Erwin Setiawan simbol pada tuas sakelar wiper

Salah satu yang menganggap penemuan Anderson tidak penting dapat dilihat dari pernyataan firma Dinning dan Eckenstein.

"Nyonya yang terhormat. Kami mohon untuk mengakui penerimaan bantuan Anda baru-baru ini sehubungan dengan penjualan paten Anda. Sebagai balasannya, dengan menyesal kami menyatakan bahwa kami tidak menganggapnya memiliki nilai komersial yang menjamin kami melakukan penjualannya," katanya.

Tidak ada yang tahu mengapa saat itu penemuan Anderson tidak pernah berhasil, tapi dugaan yang muncul karena Anderson merupakan wanita sedangkan industri otomotif saat itu lekat dengan dunia laki-laki.

Baca juga: Diskon Toyota Awal 2024, Alphard Tembus Rp 100 Juta, Innova Rp 30 Juta

Air wiper mobilFoto: Peugeot Air wiper mobil

“Dia tidak punya ayah, dia tidak punya suami dan dia tidak punya anak laki-laki, dan dunia pada saat itu dijalankan oleh laki-laki,” ujar Wingo.

Meski penemuannya dianggap tidak penting, Anderson hidup cukup lama untuk menyaksikan bahwa wiper jadi perangkat wajib di setipa mobil.

“Kami semua sangat bangga padanya. Saya punya tiga anak perempuan. Kami sering membicarakan Mary Anderson dan kami semua merasa ingin terbuka dan mau menerima momen Mary Anderson kami sendiri."

Meski Anderson tidak mendapatkan uang untuk penemuannya setidaknya dia akhirnya mendapat pujian. Pada tahun 2011 dia dilantik ke dalam Inventors Hall of Fame.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com