BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Toyota

It’s Time for Everyone, Begini Komitmen Toyota Ajak Seluruh Masyarakat Ikut Mendukung Target NZE 2060

Kompas.com - 22/11/2023, 12:24 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Toyota mengajak seluruh masyarakat Tanah Air untuk ikut berkontribusi aktif dalam upaya netralitas karbon. Hal ini diwujudkan dengan meluncurkan kampanye “It’s Time for Everyone”.

Lewat kampaye tersebut, TAM ingin masyarakat mendukung program netralitas karbon sebagai upaya mencegah peningkatan risiko pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change).

Selain itu, TAM juga secara aktif melakukan aksi pengurangan emisi karbon dan melakukan carbon offset dalam berbagai bentuk inisiatif sejak beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Mengenal Waste Station di Tanah Air, Apa Pentingnya Fasilitas Ini?

Vice President Director TAM Henry Tanoto mengatakan, komitmen Pemerintah Indonesia melalui target NZE 2060 sejalan dengan target prinsipal TAM yang diwujudkan melalui Toyota Environmental Challenge 2050 sebagai respons terhadap perubahan kondisi iklim.

“Melalui gerakan It’s Time for Everyone, Toyota menyediakan akses bagi masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bersama-sama mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau,” ujar Henry dilansir dari laman id.itstimeforeveryonemovement.co.id, Jumat (2/12/2022).

Dalam kampanye It’s Time for Everyone, terdapat sejumlah upaya yang dilakukan oleh TAM untuk mewujudkan terjadinya netralitas karbon di Tanah Air.

Salah satu upaya tersebut adalah berkolaborasi dengan perusahaan rintisan (startup) Rekosistem, untuk terkait pengadaan stasiun sampah atau waste station di berbagai tempat di Indonesia. upaya ini telah dilakukan sejak Desember 2022.

Waste station dari Toyota bersama Rekosistem.Dok. TAM Waste station dari Toyota bersama Rekosistem.

Adapun hingga November 2023, Toyota telah membangun enam titik waste station, yaitu Golf PIK Island, Jakarta; Politeknik Astra Cikarang, Kabupaten Bekasi; Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung; Taman Lalu Lintas, Kota Bandung; Museum Angkut, Kota Batu, Malang; dan Radial Road Citraland, Kota Surabaya.

Henry menjelaskan, sampah anorganik yang terkumpul melalui waste station itu akan diolah dengan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) bersama dengan tim Rekosistem.

Berdasarkan data di laman id.itstimeforeveryonemovement.co.id, Rabu (1/11/2023) pukul 13.54, sebanyak 71.102,41 kilogram (kg) sampah telah terkumpul lewat waste station tersebut.

Selain pengadaan waste station, Toyota juga melakukan edukasi terkait carbon neutral awareness, carbon reduction, dan carbon offset.

Baca juga: Emisi Karbon Terus Meningkat, Begini Langkah Nyata Toyota lewat Kampanye “It’s Time For Everyone”

Edukasi tersebut diperlukan untuk mengajak lebih banyak masyarakat dalam berkontribusi menciptakan lingkungan yang baik.

Adapun bentuk edukasi yang telah Toyota lakukan adalah dengan mengadakan Carbon Neutral Workshop terkait isu global warming dan tantangan lingkungan di masa depan. Melalui kegiatan ini, Toyota menargetkan terciptanya lebih dari 100 agent of change pada 2023.

Sebagai informasi, agenda netralitas karbon yang diupayakan Toyota merupakan dukungan kepada pemerintah yang berkomitmen untuk berkontribusi aktif terhadap upaya menangani perubahan iklim.

Sebelumnya, dalam acara Indonesia Green Summit 2021, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi menetapkan target nasional untuk mencapai netralitas karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Penetapan target itu adalah bentuk respons dan komitmen Indonesia dalam mendukung upaya pengurangan gas rumah kaca (GRK) membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius sesuai kesepakatan Paris Agreement 2015.

Baca juga: Memahami Cara Kerja Mobil Hybrid, Mengapa Pasarnya Terus Tumbuh?

Dalam perjanjian tersebut, setiap negara didorong berkontribusi aktif secara nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi GRK.

Keseriusan Indonesia untuk mencapai target NZE 2060 itu pemerintah tunjukkan melalui penyampaian dokumen Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC).

Dalam dokumen tersebut, Indonesia secara gamblang menjelaskan visi, misi, tujuan, sasaran, dan langkah-langkahnya untuk menciptakan pembangunan rendah karbon dan berdaya tahan iklim.

Adapun salah satu langkah konkret yang diambil oleh Indonesia untuk mencapai target netralitas karbon adalah dengan menerbitkan Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.

Dalam peraturan tersebut, pemerintah mengatur tentang mekanisme perdagangan karbon, pembayaran berbasis kinerja, dan pungutan atas aktivitas karbon.

Baca juga: Wujudkan Netralitas Karbon, Toyota Ajak Masyarakat Memulai Hidup Berkelanjutan

“Peraturan itu diharapkan dapat memberikan insentif dan disinsentif bagi pelaku usaha dan masyarakat sehingga bisa membantu mengurangi emisi GRK serta meningkatkan penyerapan karbon,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif dilansir dari laman esdm.go.id, Rabu (22/2/2023).

Selain upaya itu, Indonesia juga melakukan upaya lain, seperti memberikan insentif terhadap pembelian kendaraan listrik, mengembangkan energi baru terbarukan, melakukan penghijauan dan rehabilitasi lahan, hutan, dan gambut, serta meningkatkan kapasitas adaptasi dan ketahanan masyarakat dan ekosistem terhadap dampak perubahan iklim.

Lewat semua upaya tersebut, pemerintah berharap untuk dapat menangani perubahan iklim sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Hadirkan kendaraan elektrifikasi

Tak hanya lewat kampanye It’s Time for Everyone, Toyota juga menghadirkan banyak pilihan kendaraan elektrifikasi yang ramah lingkungan dan rendah emisi, mulai dari jenis hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) hingga battery electric vehicle (BEV) sebagai upaya netralitas karbon. Kendaraan tersebut dapat menjadi pilihan masyarakat di masa depan.

Baca juga: Sebelum Beralih ke Mobil Listrik, Catat dan Pahami Dulu 5 Hal Ini

Untuk diketahui, Toyota adalah salah satu pionir dalam produksi dan pemasaran kendaraan elektrifikasi secara global, yakni sejak 1997. Saat itu, Toyota meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, yaitu Toyota Prius Hybrid.

Salah satu kendaraan listrik Toyota yang ada di Indonesia, All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV. Dok. Kompas.com/Stanley Ravel Salah satu kendaraan listrik Toyota yang ada di Indonesia, All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV.

Untuk pasar Indonesia, Toyota telah memasarkan kendaraan listrik sejak 2009 dengan mendatangkan Toyota Prius Hybrid generasi ketiga.

Hingga saat ini, Toyota sudah memasarkan lebih dari 39.878 unit kendaraan elektrifikasi lewat 19 model Toyota dan Lexus.

Toyota juga telah melakukan berbagai upaya popularisasi ekosistem kendaraan elektrifikasi di sejumlah kawasan wisata di Indonesia, seperti Bali dan Danau Toba melalui EV Smart Mobility Project. Lewat upaya ini, Toyota ingin membangun pariwisata lokal berbasis ecotourism.

Adapun dalam melakukan kegiatan popularisasi kendaraan listrik, Toyota juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat pengalaman dalam menggunakan kendaraan tersebut dalam satu ekosistem yang terintegrasi.

Selain semua upaya tersebut, Toyota juga gencar memperkenalkan keterampilan eco safety driving lewat training of trainers untuk menciptakan lebih dari 85 eco safety driving trainer.

serta perbaikan ekosistem pantai lewat penanaman lebih dari 5.000 pohon mangrove pada 2023. Sebelumnya,

Ke depan, Toyota akan terus melanjutkan inisiatif dan komitmen netralitas karbon lewat kampanye It’s Time for Everyone agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan terlibat dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com