Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memilih Ban Vulkanisir yang Prima

Kompas.com - 10/11/2023, 12:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban vulkanisir biasanya dipakai di kendaraan niaga seperti bus dan truk. Harga ban vulkanisir lebih murah dari ban baru tapi bisa diandalkan buat kegiatan operasional sehari-hari.

Billy Cahyadi, Manager Produk dan Pelatihan PT Hankook Tire Sales Indonesia, mengatakan, ada dua kriteria ban vulkanisir sehingga dapat disebut ban yang bagus.

Baca juga: Motor Listrik Electrum H5 Meluncur, 500 Unit Tahap Awal buat Gojek

"Ban vulkanisir yang baik biasanya pertama lihat dari casing-nya, casing ibaratnya bahannya (ban asli yang sudah botak). Sebab untuk ban yang di vulkanisir orang kan pasti mencari ban yang bagus," kata Billy kepada Kompas.com, belum lama ini.

Ban vulkanisir Dicky Aditya Wijaya Ban vulkanisir

"Kedua untuk sekarang ban biasanya vulkanisir sudah menggunakan vulkanisir dingin," ujar Billy.

Billy mengatakan, vulkanisir dingin merupakan penamaan dari proses yang dilakukan dalam proses menambah karet baru di bagian telapak.

Baca juga: Land Rover Defender Bergaya Urban Racing Garapan Chelsea Truck Company

"Vulkanisir dingin dalam artian bukan benar-benar dingin tetapi dia terperaturnya lebih rendah dari yang panas. Vulkanisir panas sistemnya seperti pemanasan, sedangkan vulkanisir dingin menggunakan bahan yang bisa vulkanisasi," katanya.

bahan ban vulkanisirAlibaba bahan ban vulkanisir

Billy menjelaskan, pada metode vulkanisir dingin, telapak pelapis ban sudah siap pakai. Pola telapak ban sudah dibentuk sehingga tinggal ditempel kepada ban aslinya.

"Vulkanisasi itu jadi karet dengan karet bisa disatukan hanya dengan bahan kimia. Kalau dulu kan tidak, karet dengan karet disatukan dipanaskan sampai karetnya menyatu, nah itu dia namanya vulkanisir panas," kata Billy.

"Proses lebih cepat makanya produsen lebih memilih vulkanisir dingin juga," ujar Billy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com