Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang UMKM Jadi Pemasok Komponen Kendaraan Listrik

Kompas.com - 29/10/2023, 14:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI, melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terlibat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Hal ini karena sektor tersebut dianggap dapat menjadi bagian penting dalam rantai pasok kendaraan listrik untuk kebutuhan komponen. Namun, langkah menuju ke sana diperlukan banyak aspek yang dimatangkan.

"Kita support karena penting sekali bagi UMKM banyak peluang bisnis," Kata Deputi Bidang UKM, Kemenkop Hanung Harimba Rachman, dalam konferensi pers Inabuyer EV Expo 2023, Sabtu (28/10/2023).

Baca juga: Link Live Streaming MotoGP Thailand 2023, Balapan Pukul 15.00 WIB

Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik. SHUTTERSTOCK/GUTEKSK7 Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

"Kemarin kita baru coba masih kumpulkan (UMKM di ekosistem EV). Belum dapat angka pastinya," lanjut dia.

Adapun peluang bisnis yang dapat diisi UMKM adalah diler, bengkel, tempat pengisian baterai dan lain sebagainya.

"Ini bisa jadi bisnis sendiri, bisa ciptakan banyak sekali peluang bisnis," jelasnya.

Sementara tantangan UMKM sendiri, menurnya beberapa tahun lalu, jumlah yang memproduksi komponen kendaraan listrik menurun.

Hanung menjelaskan, ada beberapa alasan yang menyebabkan penurunan. Beberapa di antaranya, kurangnya perhatian pemerintah.

Baca juga: Honda Masih Malu-malu Jual Mobil Listrik di Indonesia

Ilustrasi otomotif Thailand.Nikkei Ilustrasi otomotif Thailand.

"Jadi kayak misal seperti itu butuh perhatian intens dan memang harus perlu dorongan dari pemerintah yang kuat. Industri kalau tidak didorong pemerintah kan susah, apalagi brand lokal," jelas dia.

Meski begitu, lanjutnya, tahun ini UMKM pada industri tersebut akan dibangkitkan lagi, bahkan diharapkan bisa naik kelas. Itu karena, selama ini UMKM industri komponen masuknya di tier tiga bahkan empat.

"Artinya tidak menghasilkan komponen utuh, dia hanya baut saja, sekarang kalau tier 1 itu produknya sudah utuh misalnya dasbor. Kita ingin industri kita bisa naik kelas dan tier-nya naik," tutur Hanung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau