Dampak Buruk Langsung Cuci Mobil Saat Udara Panas

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini tingkat udara di sejumlah wilayah Indonesia sedang berada di posisi sangat panas. Bahkan pada suatu kawasan tertentu, mampu mencapai 38 derajat celcius.

Sehubungan dengan hal tersebut, bagi pemilik mobil dianjurkan jangan melakukan pencucian setelah terkena paparan panas matahari langsung karena bisa berdamapak buruk bagi eksterior.

"Pendinginan tiba-tiba itu tidak baik karena bisa merusak material bodi. Headlamp juga bisa rusak nantinya," kata Pemilik Bengkel Spesialis Autolamp dan Body Repair Dimas Motor Dimas Faturrahman, kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Harga Resmi Neta V Tak Berubah, Tetap Dibanderol Rp 379 Juta

SHUTTERSTOCK/OLGA ALPER Ilustrasi mencuci mobil, usaha cuci kendaraan.

Menurutnya, ada dua kerusakan yang sangat mungkin terjadi secara berkala. Pertama cat mobil terkelupas alias ngelontok.

Kerusakan ini bisa dengan jelas terlihat, di mana permukaan mobil nampak memar dan mulai terasa kasar.

“Ini karena pemuaian, soalnya ada air yang masuk di antara lapisan cat dan panel bodi. Kalau nyuci mobil padahal kondisi pelat lagi panas, bisa kejadian cat ngelontok,” kata dia.

Karat juga merupakan kendala lain yang bisa terjadi, karena selain menyebabkan pemuaian, kontak air dengan logam panas dapat memicu oksidasi yang membuat logam terkikis.

Baca juga: Sensasi di Balik Kemudi Wuling Alvez untuk Harian

SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO Ilustrasi mencuci mobil, usaha cuci kendaraan.

Kerusakan ini biasanya terjadi di bagian kisi atau sudut-sudut bodi mobil, seperti area jendela, atap, bahkan ujung kap mobil.

Hal serupa juga dinyatakan pemilik bengkel spesialis Anton Rahman. Menurutnya, apabila mobil yang baru saja terjemur langsung dicuci akan membuat belang pada cat eksterior hingga karat di bagian tertentu.

"Jadi biasanya kalau mobil habis digunakan di suhu yang memang sangat panas ataupun terjemur, didiamkan dulu sekitar 30 menit baru dicuci. Jangan langsung," imbaunya.