Kejadian Lagi, Pajero Sport Pakai Pelat Dinas Polisi Ugal-ugalan di Jalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, viral di media sosial video yang mempertontonkan Mitsubishi Pajero Sport dengan pelat nomor dinas kepolisian. Mobil tersebut dinilai ugal-ugalan karena tidak diberi akses melintas di jalur busway.

Video itu diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, Kamis (19/10/2023). Dalam video tersebut, terlihat awalnya ada petugas dari Transjakarta dan anggota TNI mencoba menghalangi pengemudi Pajero Sport yang ingin melintas.

Baca juga: Kasus Pengemudi Arogan yang Pakai Pelat Dinas Polri Terulang Lagi

Selanjutnya, terlihat dalam video, Pajero Sport memaksa meminta jalan dengan menyalakan sirene dan rotator. Tindakan tersebut dinilai sebagian orang berkendara secara ugal-ugalan.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

"Plat dewa mau masuk busway, ga dikasih malah ugal di jalan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Tak heran jika banyak warganet yang mengomentari aksi pengendara Pajero Sport berwarna hitam tersebut.

Baca juga: Pengendara yang Pakai Pelat Palsu Jadi Target DPO Polisi

Dok. @dashcamindonesia Mitsubishi Pajero Sport dengan pelat nomor dinas kepolisian disebut berkendara secara ugal-ugalan

"gw sih beri saran, tiap plat dinas itu melekat ke sistem informasi pegawai pemilik nya, biar ada catatan dan tanggung jawab jika ada sesuatu di jalan, juga bentuk menjaga akhlak dan perilaku karena masyarakat juga dapat menilai trus jika ada pelanggaran misalnya, ga berhak ybs naik pangkat atau ikut asesmen jabatan lebih tinggi, ???? kalau mau jaga image instansi ya itu," ujar pemilik akun @lazuardee.

"Itu plat asli dengan pengguna asli, atau plat asli dengan pengguna palsu nih?" tulis pemilik akun @opu_lando.

"Serius nanya klau plat bgitu emg wajib diksh jalan ga sih? Bukannya harusnya ambulance sm pemadam kebakaran ya yg wajib didahuluin?" tulis pemilik akun @hapsariindri.

Redaksi Kompas.com sudah mencoba mengonfirmasi kejadian ini kepada pihak kepolisian. Namun, belum mendapatkan jawaban terkait klarifikasi video tersebut.

"Belum ada laporan. Saya cek dulu," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Akbp Jhoni Eka Putra, saat dihubungi Kompas.com.