Sejarah Ban Michelin di MotoGP

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP Mandalika 2023 akan digelar pada 13-15 Oktober 2023. Gelaran MotoGP di Indonesia ini akan jadi momen istimewa buat produsen ban asal Perancis, Michelin.

Sebagai pemasok tunggal ban MotoGP sejak 2016, Michelin fokus mencatatkan kemenangan ke-500 sekaligus menandai 50 tahun inovasi Michelin di kejuaraan dunia motorsport.

Baca juga:  Mika Lampu Retak Rambut dan Dikerok

Perjalanan Michelin di kelas premier MotoGP dimulai pada 1973, ketika Jack Findlay memberikan kemenangan pertama bagi Michelin di kelas GP 500cc.

Dok. Michelin Ban balap untuk motor MotoGP yang dipasok oleh Michelin

Kemudian pada 1974, Michelin menggunakan ban slick untuk pertama kali pada kejuaraan balap motor dan pada 1984 memperkenalkan teknologi ban radial. Untuk diketahui ban slick saat ini identik dengan ban balap motor.

"Tahun 1992 merupakan GP500 pertama dengan penggunaan compound ban yang diperkuat senyawa silika dan pada 1994 Michelin meluncurkan ban asimetris untuk GP500," tulis Michelin dalam keterangan resmi, Kamis (12/10/2023).

Untuk diketahui ban asimetris merupakan ban yang diciptakan Michelin. Konsepnya ialah menciptakan kompon ban yang berbeda antara sisi kanan dan kiri untuk menghadapi tikungan di sirkuit tertentu.

Baca juga: Lebih Sibuk Sopir Bus AKAP atau AKDP?

MotoGP Ban balap Michelin yang digunakan di MotoGP

Pada 2019, Michelin terlibat dalam kejuaraan balap motor listrik pertama sebagai ban resmi MotoE. Kemudian 2022 Michelin memelopori penggunaan bahan baku ramah lingkungan di ban MotoE dengan 46 persen material berkelanjutan.

Pada musim ini, Michelin menawarkan dua jenis ban belakang per pekan balapan dari sebelumnya tiga jenis untuk mengurangi ban yang tidak terpakai pada musim-musim sebelumnya.

Selain itu, Michelin juga telah berinovasi menciptakan ban depan dan belakang baru untuk MotoE dengan 35 persen dan 52 persen bahan baku ramah lingkungan.