Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iring-iringan Mobil Jenazah di Jalan Sering Menimbulkan Konflik

Kompas.com - 06/10/2023, 13:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Iring-iringan mobil jenazah termasuk dalam kendaraan yang diprioritaskan di jalan menurut Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 134. Selain itu, biasanya ada iring-iringan mobil lain yang turut mengantar jenazah ke pemakaman.

Namun, saat ini sering ditemui para pengendara yang membantu pengawalan mobil ambulans justru bersikap arogan kepada pengguna jalan lainnya.

Seperti video yang baru-baru ini viral di media sosial melibatkan rombongan pengiring jenazah. Rekaman itu diunggah oleh akun Instagram @jakut.info. Dalam tayangan itu memperlihatkan aksi brutal oknum rombongan pengantar jenazah yang melakukan pemukulan terhadap sopir truk trailer di Cilincing, Jakarta Utara.

Baca juga: Estimasi Perbaikan Transmisi Honda Jazz Lawas, mulai Rp 8,5 Jutaan

Peristiwa tersebut dipicu karena sopir truk trailer menabrak motor Yamaha Nmax milik rombongan pengantar jenazah. Saat itu pengendara motor tersebut, yakni Syafrudin, menyetop arus lintas agar rombongan bisa melintas.

“Namun, kendaraan jenis kontainer warna kuning nomor polisi B 9376 FH yang dikendarai Suripto menabrak motor milik Syafrudin,” ucap Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi, dikutip dari Megapolitan Kompas.com, Jumat (6/10/2023).

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, para pengantar jenazah yang berkelompok di jalan raya justru banyak mengundang konflik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JAKARTA UTARA INFO (@jakut.info)

“Mereka para pengantar daripada harus berkelompok mengiringi jenazah yang justru banyak mengundang konflik dan jelas-jelas tidak efektif bahkan merugikan. Lebih baik diatur menyebar secara merata sepanjang jalan di spot-spot yang kira-kira padat dan lain-lain, sehingga tercapai arus yang lancar, suasana yang baik dan koordinasi yang benar,” ucap Sony, kepada Kompas.com, Jumat (6/10/2023).

Menurut Sony, adab berkendara penting diperlihatkan di tempat umum, tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman dengan cara sopan dan toleransi.

Baca juga: Mau Beli Honda Vario 125 Seken Tahun Muda, Cek Komponen Berikut

“Selain itu, truk atau bus kendaraan besar manuvernya tidak bisa seketika, butuh waktu sekalipun hitungan centimeter sekedar bergeser. Jadi harus kedepankan komunikasi yang baik untuk menjaga adab,” ucap Sony.

Bagi pengguna jalan lain yang melihat rombongan pengantar jenazah, sebaiknya segera menepi dan memberi jalan.

“Nah, buat kita-kita yang ketemu dengan rombongan mereka, segera menepi, jangan tatap mata mereka dan diamkan serta rekam apabila ada tindakan yang anarkis,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com