JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) menyampaikan bahwa respons pasar atas Hilux Rangga sangat luar biasa. Bahkan, membuat produk ini berhasil laris terjual, hingga 3.100 unit hanya dalam dua bulan pertama dipasarkan.
Wakil Presiden Direktur PT TAM, Henry Tanoto, mengungkapkan mayoritas penjualan disumbang oleh varian transmisi manual.
"Penjualannya menarik, SPK Hilux Rangga sudah menyentuh 3.100 unit. Itu sudah sesuai target kita. Memang lebih banyak masih varian manual," ujar Henry saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Apa Beda Merek Jaecoo dan Chery?
Secara rinci, penjualan Hilux Rangga didominasi model standar dengan kontribusi 53,9 persen dan model tertingginya menyumbang 46,1 persen. Dari pilihan model transmisi, 87 persen penjualan berasal dari varian manual.
Sementara, wilayah penjualan terbesar tercatat di DKI Jakarta dengan kontribusi 25 persen, diikuti oleh Jawa Barat dan Jawa Tengah masing-masing 10 persen.
Meski mencatatkan performa penjualan yang baik, Toyota belum berencana merakit Hilux Rangga secara lokal. Hilux Rangga berstatus impor CBU dari Thailand yang merupakan basis produksi global.
Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy menjelaskan, alasannya karena kapasitas produksi pabrik di Thailand cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar global, termasuk Indonesia.
Baca juga: Pemadam Kebakaran Minta Petunjuk Potong Kabel Baterai Mobil Listrik
"Saat ini belum ada rencana merakit lokal Toyota Hilux Rangga di Indonesia. Alasannya, pabrikan di Thailand produksi unitnya sangat tinggi," jelas dia.
Diketahui, di Indonesia Hilux Rangga tersedia dalam dua pilihan mesin, yaitu bensin berkapasitas 2.000 cc dengan harga mulai Rp 188 jutaan dan diesel 2.400 cc mulai Rp 244 jutaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.