Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsleting Jadi Penyebab Utama Kebakaran Kendaraan

Kompas.com - 05/09/2023, 19:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kasus mobil atau kendaraan yang terbakar menjadi salah satu fenomena yang kerap terjadi mewarnai dunia otomotif. Pada saat situasi tersebut terjadi peran dari petugas pemadam kebakaran (Damkar) sangat dibutuhkan untuk memadamkan api pada kendaraan. 

Eko Nugroho, salah satu regu Damkar Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengatakan, pada kasus kebakaran mobil biasanya dipicu oleh korsleting kelistrikan.

"Biasanya ada sistem kelistrikan yang korslet. Kemudian dari korsleting tersebut menimbulkan percikan api yang memicu sumber kebakaran pada kendaran. Bila percikan api mengenai objek yang mudah terbakar, api akan menjadi semakin besar," kata Eko kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023). 

Baca juga: Video Petugas Pemadam Kebakaran Congkel Kap Mobil yang Terbakar

Biasanya, kalau sudah menyebar ke mana-mana akan membuat api di mobil sulit dipadamkan dalam waktu yang sebentar.

Sehingga pada saat mobil di evakuasi harus tetap disemprot oleh air sampai asap benar-benar hilang. 

"Misalnya pada saat mau buka kap mesin, itu kan masih mengeluarkan asap, jadinya saat kita congkel harus tetap sambil di semprot oleh air. Hal ini berkaitan dari sisi keselamatan, " kata Eko.

Deretan Kendaraan Pemadam Kebakaran di Kantor Damkar Pasar MingguKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Deretan Kendaraan Pemadam Kebakaran di Kantor Damkar Pasar Minggu

Baca juga: Daftar Mobil Bekas Harga Rp 100 Jutaan, dari Jazz sampai BMW dan Mercy

Menurut Eko, faktor korsleting listrik bisa menjadi sumber kebakaran kendaraan jenis apapun. Sehingga sepeda motor atau bus juga bisa alami hal serupa. 

"Hal yang paling utama kita lakukan penyemprotan air pada sumber api terlebih dahulu dan juga objek yang bisa jadi sumber kebakaran. Misalnya, seperti tangki bensin," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com