JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengegaskan bahwa penciptaan ekosistem industri hijau di Tanah Air jangan sampai ketinggalan dari negara lain, terkhusus pada kendaraan bermotor listrik yang mencangkup industri baterai.
Pasalnya saat ini semua negara tengah berlomba-lomba melakukan percepatan menuju ekonomi hijau sebagai respons atas menipisnya bahan bakar fosil dan perubahan iklim yang mengkhawatirkan karena efek rumah kaca.
Demikian dikatakan Jokowi saat memberikan sambutan pada Festival LIKE di Indonesia Arena GBK, Jakarta, yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/09/2023).
Baca juga: Daftar 10 Mobil Terlaris di Indonesia Agustus 2023
"Semua negara sedang transisi menuju ekonomi hijau karena takut terhadap perubahan iklim yang ada. Di semua negara ini daur ulang sampah dikerjakan, produk-produk industri hijau semua dikerjakan," katanya.
"Kendaraan listrik semua dibangun di negara yang siap. Biodiesel digunakan. Bioetanol digunakan. Semua yang berbau green mulai dikerjakan semua negara. Industri baterai kendaraan listrik dimulai dan kita tidak ingin kehilangan kesempatan itu," ucap Jokowi, melanjutkan.
Sebab, Jokowi menambahkan, Indonesia memiliki semua bahan baku atas baterai EV (electric vehicle) seperti nikel, kobalt, sampai mangan. Jika telambat, maka kesempatan menjadi pemain global di era tersebut akan sirna.
Akhirnya, Indonesia hanya akan menjadi pasar kendaraan listrik karena tidak mampu berbicara banyak dan tidak memiliki nilai jual tambah.
Baca juga: Jaga Emisi Mobil Tetap Rendah, Perhatikan Juga Saringan Udara
"Tapi hati-hati, saya ingatkan, setelah menambang harus diperbaiki lahan itu. Jangan langsung ditinggal, dibiarkan. Akan saya cek satu-persatu," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi sempat melakukan kunjung ke pabrik sel baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).
Pabrik tersebut merupakan pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang akan mulai berproduksi awal tahun depan.
“PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180.000 mobil,” ucap Jokowi, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Makna Kode Pada Pelat Nomor Kendaraan Dinas TNI
Jokowi melanjutkan, pabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik yang digaungkan pemerintah. Dengan adanya ekosistem tersebut, diharapkan Indonesia bisa masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik.
"Rantai pasok global bisa kita masuki di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ,” kata Jokowi.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) juga sedang melakukan pemanfaatan bioenegi dari energi bahan bakar berbasis tumbuhan untuk mengurangi besaran impor BBM.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji pencampuran bioetanal dengan kadar 7 persen dengan bensin nilai oktan (RON) 90 atau Pertalite.
Bila ini berhasil, diperkirakan akan meningkatkan nilai oktan bensin RON 90 menjadi setara RON 92.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.