Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Bumel yang Masih Eksis Mengantarkan Penumpang

Kompas.com - 19/09/2023, 07:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com -  Saat ini berbagai PO bersaing ketat memberikan layanan bus terbaru, namun masih ada sejumlah PO yang justru menggunakan bus lawas

Mengingat usianya yang sudah tidak muda, kendaraan niaga lawas tersebut kerap mendapatkan julukan bus bumel. Meski kini jumlahnya tidak banyak,  jejeran bus bumel tersebut pernah eksis sebagai kendaraan umum andalan masyarakat. 

Baca juga: Sensasi Berkendara Yaris Cross Hybrid di Jalur Perkotaan, Lincah dan Agresif

PO Pusaka menjadi salah satu bus bumel yang masih bertahan bersaing untuk mengatakan penumpang ke kota-kota satelit di perbatasan Bogor dan Tangerang.  

"Jumlahnya saat ini yang jelas tidak sebanyak dulu. Penumpangnya juga tidak sebanyak dulu. Bahkan saya dan teman-teman saat ini hanpir tidak menggunakan kernet. Jadi penumpang bayar ke sopir saat akan turun," kata Ari salah satu sopir bus PO Pusaka Kepada Kompas.com di Terminal Baranangsiang Bogor, Senin (18/9/2023). 

Ari juga mengatakan, bus PO Pusaka yang dikendarainya sama sekali tidak pernah alami perubahan baik dari segi mesin dan bodi. Dia mengatakan bus tersebut ditopang oleh sasis bus Mitsubishi model mesin depan. 

Adapun tarif dipatok untuk trayek bus kelas ekonomi tersebut adalah Rp 20.000 dan akan melintasi Tangerang-Parung-Bogor tanpa melewati jalan tol. 

Bus PO MiniartaKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Bus PO Miniarta

Bus bumel lainnya yang masih eksis dan wara-wiri menggunakan mesin tua adalah PO Miniarta. Bus tersebut tadinya punya beberapa trayek, salah satunya yang kini sudah tidak aktif adalah trayek Depok - Sukabumi.

"Saat ini trayek bus kita itu ada Depok – Bogor dan Bogor - Depok - Kampung Rambutan. Bus Miniarta yang tersisa saat ini mayoritas menggunakan sasis Mercedes Benz" kata Coki, sopir bus PO Miniarta kepada Kompas.com. 

Baca juga: Sensasi Berkendara Yaris Cross Hybrid di Jalur Perkotaan, Lincah dan Agresif

Sama seperti PO Pusaka, Coki mengatakan bus Miniarta kini tidak sebanyak dulu. Sebab saat ini sudah ada banyak pilihan moda transportasi. Kendati demikian, jalur yang dilintasi oleh bus biasanya dekat dengan tujuan penumpang, sehingga masih belum kehilangan peminatnya. 

"Misalnya dia mau ke Depok pakai kereta,   belum tentu stasiun pemberhentiannya dekat alamat tujuan. Kalau jauh harus keluar uang lagi untuk naik ojek Kalau pakai bus ini bisa langsung ke tempat tujuan," kata Coki. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau