Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Pafrum Mobil Justru Penyebab Utama AC Jadi Bau, Kok Bisa?

Kompas.com - 06/09/2023, 16:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - AC mobil bau adalan momok buat pengemudi mobil. AC berbau bikin mual dan udara di kabin jadi tidak sehat buat semua yang berada di dalam baik pengemudi atau penumpang.

Rastomo Yudho Hermawan, Kepala Cabang Bengkel Resmi AC Denso, PT Kikijaya Airconindo di Radio Dalam, Jakarta Selatan, mengatakan, AC berbau karena disebabkan ada lumut atau lendir di evaporator.

Baca juga: Promo LCGC September 2023, Penawaran Honda Brio Paling Menarik

Yudho mengatakan, lumut atau lendir yang menyumbat evaporator tersebut mayoritas terjadi karena pemilik mobil sering menggunakan pengharum ruangan berbentuk cairan atau gel.

Salah satu keunggulan yang kerap digaungkan pemilik mobil diesel yaitu Air Conditioner (AC)  mobil yang lebih dingin ketimbang mobil bensin.KOMPAS.com/Gilang Salah satu keunggulan yang kerap digaungkan pemilik mobil diesel yaitu Air Conditioner (AC) mobil yang lebih dingin ketimbang mobil bensin.

"AC bau indikasi paling banyak ialah karena pemilik mobil pakai pengharum ruangan berbentuk gel dan cairan," kata Yudho kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

"Pengunaan pengharum seperti itu secara tidak langsung itu terjadi proses kimiawi yang membuat terbentuknya gel atau lumut evaporator yang menghalami embusan angin," katanya.

Yudho yakin bahwa salah satu penyebab utama AC berbau karena lumut dan gel di evaporator disebabkan pemakaian pengharum ruangan, bukan karena kabin kotor banyak debu atau ada sisa makanan.

Baca juga: Astra Peugeot Fasilitasi Uji Emisi Gratis, Catat Lokasinya

Pengharum mobil berupa botol kayu yang digantng di spion tengahautowise.com Pengharum mobil berupa botol kayu yang digantng di spion tengah

"Tidak. Itu paling banyak ialah proses kimiawi, kalau cuma debu bisa dibersihkan tapi kalau sudah gel itu kadang bikin korosi. Karena itu lembab dan logam, panas lembab, dingin jadinya korosif dan bocor," katanya.

Pria yang memulai karier di Toyota Indonesia itu mengatakan, pihaknya sudah sering memberikan edukasi ke pelanggan untuk berhenti menggunakan pengharum ruangan berjenis itu.

"Kalau pakai itu (pengharum) dibuang saja. Kita sebetulnya tidak pernah tahu, misal kita parkir di bawah terik matahari di kabin panas ada proses kimia di mana cairan itu menguap yang kita tidak tahu akan menempel di mana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com