SOLO, KOMPAS.com - Perawatan mobil diesel modern tidak jauh dengan melakukan purging, yang merupakan cara membersihkan saluran bahan bakar menggunakan zat tambahan.
Saat purging, mesin yang biasanya mengambil bahan bakar dari tangki dialihkan untuk mengambil zat purging dengan memindahkan saluran bahan bakar.
Dengan demikian, saat mesin menyala yang mengalir bukan bahan bakar melainkan cairan purging.
Cairan purging diklaim bisa memperlancar aliran bahan bakar karena sifatnya yang dapat membersihkan kotoran menempel di injektor mesin.
Kondisi tersebut dapat membantu memperbaiki masalah yang mungkin disebabkan adanya endapan di dalam sistem bahan bakar.
Baca juga: Uji Emisi Bakal Jadi Syarat Administratif Perpanjangan STNK
Namun demikian, harus diingat purging tak selalu menjamin permasalahan selesai, terutama jika terjadi penyumbatan serius atau kerusakan pada komponen.
Karena bila sudah demikian, artinya perlu perbaikan yang lebih intensif dan tak cukup dengan cara purging.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, purging sebaiknya dilakukan untuk mencegah kerusakan yang menimbulkan biaya cukup besar.
“Bisa membersihkan, kan itu cairan khusus pembersih. Tapi untuk penyumbatan yang sudah cukup parah tidak bisa selesai hanya dengan purging,” kata Ibrohim kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Beli Mobil Bekas, Sebaiknya Patokan Servis Sesuai Km atau Waktu?
Untuk menghindari penyumbatan, ada baiknya melakukan purging pada mobil diesel secara teratur. Ini dapat membantu pencegahan penumpukan endapan dalam sistem bahan bakar.
Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Clinic mengatakan, purging mobil diesel dapat dilakukan secara teratur.
“Tiap 10.000 kilometer atau 6 bulan,” kata Iwan kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Kisaran harga purging mobil diesel beragam, biasanya tiap bengkel akan berbeda karena dipaketkan dengan tune up atau perawatan. Untuk estimasi atau perkiraannya seperti berikut: