Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub, KNKT, dan AHM Bentuk Tim Penelitian Kasus Rangka eSAF Honda

Kompas.com - 28/08/2023, 12:58 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangka motor Honda berteknologi Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sedang ramai dibicarakan publik. Kasus ini mencuat setelah banyaknya insiden rangka motor yang mengalami patah saat digunakan masyarakat.

Seperti diketahui, PT Astra Honda Motor (AHM) pertama kali memperkenalkan rangka eSAF pada 2019 melalui Honda Genio.

Kemudian, teknologi rangka eSAF ini turut dipakai beberapa produk lain, seperti BeAT, Scoopy, dan Vario 160.

Baca juga: Rahasia Nissan Grand Livina Lawas Unggul dalam Uji Emisi

Rangka motor Honda Beat 2020 sudah menggunakan tipe eSAFTangkapan layar Rangka motor Honda Beat 2020 sudah menggunakan tipe eSAF

Menjawab keresahan masyarakat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan juga AHM, membentuk tim untuk menginvestigasi kasus rangka motor Honda.

"Pemerintah memberikan perhatian yang sangat tinggi dan serius, yaitu melalui pembentukan tim untuk melakukan penelitian bersama," ujar Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT, di Kantor Kemenhub, Senin (28/8/2023).

"Timnya itu dari Kemenhub, KNKT dan AHM. Tim ini akan bekerja mulai hari ini," kata dia, yang menjadi juru bicara dalam kasus rangka eSAF yang bermasalah.

Baca juga: Hindari 3 Perilaku Ini Supaya Aki Motor Panjang Umur

Wildan mengatakan, melalui investigasi ini, pihaknya ingin menelusuri apa yang menjadi penyebab rangka eSAF berkarat, keropos, hingga menyebabkan patah.

“Jadi kita ingin mencari yang lebih komprehensif terkait hal ini secara teknis, dan apa yang harus dilakukan ke depan. Jadi harus terstruktur dan saintifik,” ucap Wildan.

Wildan menambahkan, saat ini PT AHM telah membuka jalur pengaduan melalui bengkel resmi untuk menjawab kasus yang banyak menimpa konsumen.

“Terkait masalah rangka eSAF dan jika ada keluhan silakan datang ke AHASS terdekat untuk mendapat perbaikan dan perawatan yang diperlukan sesuai kondisi unit,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau