KLATEN, KOMPAS.com - Fenomena rangka motor patah sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Penyebabnya bisa karena muatan terlalu berat, benturan, dan korosi.
Untuk korosi, dapat menyebabkan keropos sehingga lama-lama kekuatan rangka akan menurun hingga akhirnya berpotensi mudah patah.
Lantas, seberapa bahayakerusakan rangka motor ini bagi pengguna?
Baca juga: Respons Konsumen Honda Soal Video Klarifikasi Rangka eSAF
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sonny Susmana mengatakan, rangka motor memiliki peran penting dalam menunjang keselamatan pengendara.
“Rangka sebagai penopang pengendara sekaligus kendali tentu memiliki peran yang sangat penting, kondisi rangka mempengaruhi kestabilan kendaraan dalam kondisi jalan yang berbeda-beda,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).
Sony mengatakan, dibutuhkan tingkat kekakuan di titik-titik tertentu pada rangka motor sehingga kestabilan berkendara bisa tercipta.
Baca juga: Biaya Perbaikan Rangka eSAF yang Keropos mulai Rp 750.000
Rangka juga berfungsi sebagai penahan beban yang ada di atasnya, sehingga memiliki desain terukur ketika saat proses produksi.
“Jika desain rangka ini melemah atau berubah struktur, bentuk serta kekuatannya maka akan membuat rangka kendaraan tidak mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya,” ucap Sony.
Menurut Sony, kerusakan rangka motor dapat memberikan bahaya bagi pengguna terlebih lagi bila sampai terjadi perubahan bentuk pada saat motor dikendarai.
Baca juga: Soal Rangka eSAF, Kemendag Minta AHM Lakukan Recall
“Sangat berbahaya bila saat motor melaju dengan kecepatan tertentu, terus terjadi perubahan bentuk rangka, maka pengendara akan menjadi tidak bisa mengendalikan motor dengan stabil.” ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.