Jangan Asal, Kenali 3 Jenis Oli Mesin Mobil di Pasaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilihan oli atau pelumas untuk mesin mobil saat ini makin banyak di pasaran dengan beragam merek. Hal ini tak lepas dari makin canggihnya perkembangan industri otomotif.

Bila diperhatikan, masing-masing produsen oli hadir tak hanya menawarkan harga yang bervariasi, tapi juga saling menjajakan kelebihan sebagai gimik untuk menarik minat konsumen.

Nah, karena itu pemilik mobil wajib membekali diri dengan wawasan dan pengetahuan yang cukup seputar oli agar ketika membeli dapat sesuai dengan kebutuhan kendaraannya

Kondisi ini penting dipahami, khususnya bagi yang suka melakukan pergantian mandiri. Karena bila rutin ke bengkel resmi, pastinya oli sudah menjadi paket servis berkala.

Baca juga: Harga Lebih Murah, Wuling Air ev Lite Jadi Ancaman LCGC?

DOK. Shutterstock. Ilustrasi seorang mekanik mengganti oli mobil.

Menurut Fathona Shorea Nawawi, Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants, saat ini di pasaran terdapat tiga jenis oli mesin mobil, yaitu oli mineral, oli semi sintetik, dan full sintetik.

Pemilik kendaraan harus bisa memahami perbedaan dan karakteristik jenis oli tersebut untuk menentukan mana yang paling cocok digunakan dengan mobil yang miliki.

"Oli mineral adalah oli yang terbuat dari bahan yang didapat dari olahan minyak bumi. Oli mineral umumnya cocok untuk mobil 1990-an ke bawah," kata Fathona dalam keterangan resminya, Kamis (24/8/2023).

Sementara untuk jenis oli sintetik, Fathona menjelaskan, merupakan kombinasi dari bahan base oil sintetik dengan bahan mineral.

Baca juga: Beli Rangka eSAF di AHASS, Harganya mulai Rp 1,1 Jutaan

Biasanya dengan rasio kombinasi base oil antara 80:20 atau 70:30. Pelumas jenis ini diklaim cocok untuk mobil keluaran tahun 2000-an.

Untuk oli full sintetik, merupakan jenis oli yang paling unggul apabila dibandingkan dengan kedua jenis sebelumnya.

KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Ragam pilihan oli mobil di bengkel Fast Pancoran, Jakarta Selatan

"Oli full sintetik memiliki kandungan polyalphaolefin (PAO) yang mendukung resistansi degradasi terhadap panas dan gesekan yang jauh lebih baik dibandingkan oli mineral maupun semi sintetik, sehingga interval penggantian oli bisa lebih lama," ucap Fathona.

Menurutnya, oli full sintetik sendiri cocok diaplikasi untuk mesin-mesin modern. Biasanya untuk mobil keluaran 2010 ke atas yang sudah menggunakan teknologi baru.