JAKARTA, KOMPAS.com - Detik-detik ban truk meledak terekam kamera mobil. Dalam video yang beredar di media sosial terlihat ban belakang truk meledak dan mengeluarkan asap atau kabut disertai suara menggelegar.
Beruntung saat kejadian tidak ada pemotor di sekitarnya. Dalam video yang diunggah akun Instagram, Dashcam Owners Indonesia, truk tersebut kemudian meminggirkan kendaraannya.
"Ban meledak, di belakang, kaget," kata orang dalam video yang terdengar suaranya, dikutip Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Bus Listrik Buatan Lokal Belum Bisa Jadi Transportasi Publik
View this post on Instagram
Bicara mengenai ban truk meledak merupakan kejadian yang berisiko tinggi. Apalagi jika ban yang meledak ialah ban depan dapat membuat truk terguling.
Dijelaskan Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, truk yang mengalami ban pecah di bagian depan, berpotensi alami terguling.
Baca juga: Benarkah Grafir Nopol di Kaca Spion Mobil Efektif Cegah Pencurian?
“Pada umumnya, jika yang pecah adalah ban depan, bisa mengakibatkan truk hilang kendali bahkan terguling,” ucap Bambang kepada Kompas.com belum lama ini.
Bambang menjelaskan, hal ini bisa terjadi karena ban yang meledak ada pada posisi setir (steering axle). Pada posisi ini, ban yang digunakan hanya single tire, jadi jika meledak, tidak ada ban lagi yang bisa dijadikan tumpuan truk.
“Berbeda dengan bagian belakang yang umumnya adalah twin tire (ban ganda). Jadi kalau salah satunya meletus, ban lain masih bisa menyangga beban muatannya,” kata Bambang.
Bambang menjelasakan, penyebab ban meledak bisa dikarenakan perawatan kurang baik, salah satunya soal tekanan udara. Tekanan udara yang kurang bisa menyebabkan ban meledak karena mengangkut beban yang besar.
“Ban walaupun tidak bermuatan berlebih (overload) tetap saja bisa kurang tekanan angin yang menyebabkan panas ketika beroperasi,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.