Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Cekcok dengan Tukang Parkir Berujung Kaca Depan Mobil Pecah

Kompas.com - 10/07/2023, 08:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tukang parkir yang meresahkan kembali terjadi. Kali ini dialami oleh pemilik akun TikTok Risna Puspita di KFC Kemang Timur.

Pada video yang diunggah, pemilik kendaraan meresahkan tukang parkir yang tiba-tiba datang ketika dia selesai nonton bareng di KFC Kemang Timur. Ketika diberikan uang Rp 10.000 untuk parkir dan diminta kembalian, tukang parkir tadi menolak, bilang kalau itu memang tarifnya.

Pemilik kendaraan tadi tidak terima, karena menurutnya lahan tersebut milik KFC dan parkir seikhlasnya saja. Akhirnya terpaksa diikhlaskan uang Rp 10.000 tadi dan pemilik mengaku 'dikatain' oleh tukang parkir, dibilang kalau tidak punya duit ngomong.

Baca juga: Masih Banyak yang Salah, Turun dari Bus AKAP Harus Pakai Kaki Kiri

Makin tidak terima, terjadilah cekcok sampai ajakan berkelahi. Pemilik mobil akhirnya mundur karena sedang bawa keluarganya, tapi mobil di pukul bagian kaca depannya sampai pecah.

Singkat cerita, sudah ada video lanjutan di mana pemilik mobil, tukang parkir, dan KFC melakukan mediasi. Akhirnya, dipilih jalan damai dan tukang parkir disebut bersedia mengganti rugi kerusakan kendaraan.

@ferisnapuspita Hati-hati tukang parkir meresahkan!! #sharethis #fyp #tukangparkirrese #kacapecah #korbankacamobilpecah #masukanbuatKFC #pialadunia2022 #nobarkfc ? suara asli - Risna Puspita

Belajar dari kasus tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, tugas ketika berkendara adalah menjamin keselamatan bersama dan menghindari risiko bahaya.

"Berkonflik seperti di video enggak ada untungnya, meributkan uang Rp 10.000 jadi rugi kaca pecah dan mental anaknya yang lihat bisa rusak," ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Banyak Pengguna Mobil Matik Galau Soal Urusan Transmisi

Sony menjelaskan, kondisi perparkiran di kota besar di Indonesia sudah mengarah ke kejahatan premanisme. Walau sudah ditertibkan, akan tumbuh orang lain yang kembali mengisi posisi tersebut.

"Hindari konflik dengan mereka karena beda tingkat sosial. Mereka sudah biasa dan senang bertindak arogan, kasar bahkan merusak," kata Sony.

Jadi lebih baik tidak usah diladeni, karena sama saja level kita kalau terpancing emosinya. Kalau merasa dirugikan, bisa membuat laporan ke pihak Polisi.

"Ikhlas aja kasih, dari pada berkonflik yang efeknya ada dua, property damage dan kontak fisik," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau