JAKARTA, KOMPAS.com - Motor MotoGP saat ini dibekali banyak perangkat aerodinamika atau biasa disebut winglet. Ternyata, juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia, mengaku lebih suka jika motornya tanpa dilengkapi winglet.
Untuk diketahui, winglet yang saat ini banyak dipakai oleh pabrikan lainnya dipopulerkan oleh Ducati. Tujuannya adalah untuk menyiasati penyeragaman Electronic Control Unit (ECU).
Baca juga: Klasemen MotoGP Belanda 2023, Poin Bagnaia Belum Terkejar
Sebab, dengan ECU yang seragam, pengaturan secara elektronik jadi terbatas. Termasuk pengaturan untuk anti-wheelie, traction control, dan lain-lain.
Dengan adanya winglet, bisa membantu untuk memberikan gaya tekan pada roda depan. Sehingga, mencegah gejala wheelie saat motor berakselerasi. Motor pun bisa melaju lebih cepat.
Bagnaia mengatakan, tanpa perangkat aerodinamika pun motor MotoGP akan tetap kompetitif. Berlawanan dengan banyak pendapat, pebalap MotoGP telah sering menunjukkan bahwa menyalip juga dapat dilakukan dengan perangkat aerodinamika.
Baca juga: Hasil MotoGP Belanda 2023: Bagnaia Juara, Banyak Pebalap Crash!
"Jika Anda lebih cepat dari pebalap di depan Anda, Anda dapat menyalip. Sejauh menyangkut keselamatan, perangkat aerodinamika membantu," ujar Bagnaia, dikutip dari Speedweek.com, Kamis (6/7/2023).
Bagnaia menambahkan, dirinya sebenarnya tidak begitu peduli dengan perangkat aerodinamika tersebut. Sebab, dia merasa tetap kencang, dengan atau tanpa winglet.
"Tidak banyak yang berubah. Tapi jika perkembangan aerodinamika membuat kita semakin baik, maka kita harus terus mengembangkan dan menggunakannya," kata Bagnaia.
Bagnaia mengaku pernah menggunakan motor MotoGP tanpa winglet saat sesi tes pertamanya di Qatar. Dia pun menyukainya karena itu membuat dirinya lebih mudah mengendalikan motor.
"Sekarang Anda harus mendorong motor hingga batas maksimal untuk mendapatkan yang terbaik darinya. Sebelumnya, pebalaplah yang mengendalikan motor," ujar Bagnaia.
Menurut Bagnaia, tanpa winglet membuat dirinya lebih mudah mengendalikan motor saat di tikungan. Saat berakselerasi, pebalap juga harus lebih banyak menggunakan rem belakang dan lebih banyak memainkan gas.
"Sekarang, dengan semua alat yang ada, Anda harus mendorong semuanya hingga batasnya agar efektif," kata Bagnaia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.