Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorna Pertimbangkan Status Konsesi buat Honda dan Yamaha di MotoGP

Kompas.com - 30/06/2023, 08:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan rahasia umum lagi bahwa pabrikan Jepang di MotoGP yakni Honda dan Yamaha saat ini sedang dalam masa sulit.

Kondisi itu memunculkan wacana Dorna Sports untuk memberikan hak konsesi agar dua pabrikan Jepang itu bisa memulihkan performanya dan bersaing dengan tim pabrikan Eropa di musim MotoGP.

Rencana tersebut nampaknya bukan sekadar wacana belaka, sebab Direktur olahraga MotoGP Carlos Ezpeleta telah memberikan isyarat serius bahwa Dorna akan memberikan status konsesi kepada Honda dan Yamaha.

Baca juga: Menguji Performa Mobil Listrik Toyota bZ4X Dipakai Harian

“Kami bekerja keras untuk bisa membantu, tidak hanya Honda, tapi juga Yamaha, karena mereka bisa kembali kompetitif dengan cara yang lebih cepat,” ucapnya Ezpeleta, dikutip dari Crash, Kamis (30/6/2023).

“Honda dan Yamaha sangat memperhatikan peraturan konsesi di masa lalu. Dan itu sangat penting karena Ducati bisa menjadi sangat kompetitif dan Suzuki menjadi begitu cepat, dan untuk KTM dan Aprilia secara resmi memasuki kejuaraan dan menjadi kompetitif. Pabrikan lain juga akan memahami posisi resmi Dorna bahwa sistem konsesi harus diperbarui,” lanjutnya.

Sebagai informasi, sejak 2013 di MotoGP ada yang namanya tim konsesi, berlaku bagi pabrikan yang baru bergabung.

Penyandang status tersebut adalah tim pabrikan yang belum pernah meraih kemenangan atau podium dalam dua tahun.

Seorang mekanik sedang mempersiapkan motor Yamaha YZR-M1 2022 milik Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di Sirkuit Termas de Rio Hondo menjelang MotoGP Argentina 2022, Kamis (31/3/2022) waktu setempat.AFP/ JUAN MABROMATA Seorang mekanik sedang mempersiapkan motor Yamaha YZR-M1 2022 milik Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di Sirkuit Termas de Rio Hondo menjelang MotoGP Argentina 2022, Kamis (31/3/2022) waktu setempat.

Adapun tim konsesi diberikan beberapa keuntungan untuk membuatnya cepat bersaing atau kompetitif dengan para kompetitornya.

Beberapa keuntungan mulai dari jumlah mesin tiap balapan, jumlah sesi tes, kesempatan wildcard, dan lainnya. Tiap pebalap diberi jatah sembilan mesin, dan diperbolehkan untuk melakukan pengembangan saat musim berjalan.

Kesempatan untuk melakukan pengetesan kapan pun dan di trek mana pun. Lalu, kesempatan wildcard sebanyak enam kali.

Keuntungan tersebut dapat hilang jika pabrikan mendapat nilai enam poin yang akan dihitung dalam jangka waktu dua tahun. Jika enam poin tidak tercapai, maka dua tahun berikutnya akan dihitung ulang.

Baca juga: Ban Truk Pecah, Jadi Bahaya Tidak Terduga buat Pengendara Motor

Penghitungannya sendiri adalah tiga poin untuk kemenangan, dua poin untuk runner up dan satu poin jika finis ketiga.

Jika merujuk pada aturan tersebut, kedua pabrikan Jepang itu belum bisa menyandang status konsesi. Sebab masing-masing rider mereka pernah mencicipi podium di musim 2023, sebut saja Alex Rins (LCR Honda) yang meraih juara di MotoGP Amerika 2023, dan Fabio Quartararo yang menempati urutan ketiga saat MotoGP Amerika.

Namun, berdasarkan ucapan Ezpeleta bahwa sistem konsesi harus diperbarui, kemungkinan akan ada perubahan pada regulasi dan syarat untuk tim pabrikan menyandang status tersebut. Tetapi hal itu masih belum dapat dipastikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com