Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dianggap Sepele, Ganti Busi Motor Harus Teratur

Kompas.com - 20/06/2023, 11:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Sepeda motor wajib dirawat dengan baik agar tetap memiliki performa prima. Salah satunya dengan mengganti busi bila kualitasnya sudah menurun.

Beberapa pabrikan busi sudah menentukan waktu yang tepat melakukan penggantian busi untuk memudahkan pemilik motor.

Pengguna motor juga bisa memeriksa kondisi busi secara langsung bila tidak berkenan mengikuti prediksi penggantian busi dari pabrikan atau pihak bengkel.

Baca juga: Mengenal Interval Pergantian Busi Berdasarkan Jenisnya

Busi kendaraan yang basah karena oli, ciri-ciri kendaraan yang kurang dirawatFlickr/Echobox Busi kendaraan yang basah karena oli, ciri-ciri kendaraan yang kurang dirawat

Kepala Bengkel Planet Ban Triyono mengatakan penggantian busi sebaiknya dilakukan setiap motor menempuh jarak 15.000 Km.

“Dengan jarak tempuh tersebut, beberapa busi sudah mengalami penurunan performa, biasanya ada tanda-tanda aus atau pembakaran tidak sempurna,” ucap Triyono kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Triyono juga mengatakan motor yang tetap menggunakan busi jelek akan mengalami beberapa kerugian, salah satunya boros bahan bakar.

Baca juga: Strategi Baru, Busi NGK Umumkan Pergantian Nama

Aftermarket Technical Support NGK Spark Plugs Diko Oktaviano mengatakan pengendara perlu mengetahui kapan sebaiknya busi motor diganti.

“Cara yang pertama itu mengukur jarak tempuh motor, ini cara mudah yang bisa dilakukan oleh pengendara awam. Optimalnya, busi motor harus diganti setiap 6.000 kilometer sampai 10.000 kilometer,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Diko mengatakan, rumus mudah untuk melengkapi cara pertama adalah dengan mencocokkan waktu ganti oli, dengan waktu ganti busi. Dalam hal ini, sebaiknya penggantian busi dilakukan setelah dua kali ganti oli.

Baca juga: Kelebihan Busi Iridium Dibandingkan Busi Nikel

Cara pertama adalah cara standar sesuai SOP, dalam artian motor digunakan dalam keadaan normal dan tidak mengalami kendala apapun.

“Selain cara pertama ada juga cara kedua, yaitu berdasarkan feeling. Kalau start-up motor sudah mulai susah atau tarikan terasa kurang. Tidak perlu menunggu 6.000 kilometer, busi bisa langsung diganti,” kata Diko.

Untuk lebih memastikan kondisi busi, pengendara bisa mencopot busi dan melihat kondisinya secara langsung.

Baca juga: Ini Penyebab Utama Busi Motor Basah karena Oli

“Coba lihat bagian elektroda busi. Jika elektrodanya sudah berbentuk oval dan enggak kotak lagi serta ditemui banyak karbon jelaga, bisa dipastikan busi sudah aus,” ucap Diko.

Jadi, bila sudah waktunya sebaiknya busi segera diganti tanpa menundanya demi terjaga performa sepeda motor dan tetap efisien bahan bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau