Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda dan Toyota Mau Rekrut Puluhan Ribu Programmer

Kompas.com - 31/05/2023, 11:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dua raksasa mobil Jepang, Honda dan Toyota berencana merekrut puluhan ribu pemrogram alias programmer dan mengembangkan perangkat lunak alias software sendiri untuk mengikuti jejak Tesla.

Honda dan Toyota melihat bahwa perangkat lunak merupakan kunci bisnis Tesla. Apa yang dilakukan Tesla membuatnya mampu meningkatkan margin keuntungan dan tetap kompetitif dalam industri otomotif.

Baca juga: Honda Brio Baru Sudah Dipesan 4.000 Unit, Tapi Masih Ada Inden

Honda berencana menambah tenaga kerja hingga 10.000 orang programmer selama tujuh tahun ke depan atau sampai 2030 untuk mengembangkan perangkat lunak.

Logo ToyotaPaultan Logo Toyota

Honda sudah bekerjasama dengan KPIT Technologies dari India dan akan membuat tim rekayasa perangkat lunak sendiri. Honda juga bekerja sama dengan Sony membuat mobil listrik baru di bagian perangkat lunak.

"Kami ingin membuat tim rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari orang-orang baik di dalam maupun di luar perusahaan," kata Shinji Aoyama, Wakil Presiden Eksekutif Honda dilansir dari Asia Nikkei, Rabu (31/5/2023)

Adapun Toyota meluncurkan program pelatihan ulang dan berharap memiliki 18.000 insinyur perangkat lunak pada 2025. Saat ini jumlah programmer Toyota baru setengahnya dan banyak yang merupakan pekerja paruh waktu.

Bagi Honda dan Toyota, apa yang dikerjakan Tesla melalui perangkat lunak merupakan faktor penting untuk keberhasilan merek itu. Tesla tidak sering mengeluarkan produk facelift tapi terus menambah fitur baru melalui pembaruan over the air.

Baca juga: Aksi Nekat Pengendara Motor Wheelie di Jalan Raya

Logo Tesla di diler Littleton, Colorado, Amerika Serikat, pada 2 Februari 2020.AP PHOTO/DAVID ZALUBOWSKI Logo Tesla di diler Littleton, Colorado, Amerika Serikat, pada 2 Februari 2020.

Saat ini perangkat lunak menjadi tantangan besar bagi pembuat mobil lama, termasuk Honda dan Toyota. Contoh lain, Volvo dan Volkswagen harus menunda peluncuran kendaraan baru karena bug perangkat lunak.

Kasus tersebut menjadi perhatian utama pemegang saham VW, yang mengkhawatirkan kemampuan "mobil rakyat" asal Jerman itu untuk membuat perangkat lunak di produknya sendiri.

Untuk saat ini, produsen mobil melihat bahwa program pengembangan perangkat lunak pada dasarnya untuk memastikan ke depan perusahaan dapat terus memproduksi mobil baru sesuai dengan zaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau