Formula E Beberkan Deretan Kesuksesan Penyelenggaraan Musim 8

JAKARTA, KOMPAS.com - Formula E 2023 merupakan Musim 9 yang akan dimulai dalam waktu dekat. Tahun lalu, ajang balap internasional ini meraih banyak kesuksesan.

Salah satu kesuksesan dari Musim 8 adalah terciptanya mobil balap listrik GEN3 yang akan digunakan untuk musim ini. Mobil balap listrik ini diklaim sebagai yang tercepat, teringan, paling bertenaga, dan efisien yang pernah dibuat.

Baca juga: Harga Tiket Formula E Jakarta 2023, mulai Rp 750.000

GEN3 memiliki sumber tenaga dari motor listrik yang lebih efisien dibandingkan mesin pembakaran internal. Mesin ini mengubah lebih dari 95 persen energi listrik dibandingkan dengan mesin konvensional yang hanya mampu mencapai 40 persen.

Dok. Formula E Mobil balap listrik Formula E GEN3

Sehingga, GEN3 ini memiliki tingkat efisiensi yang tinggi ketimbang olahraga motorsport lainnya. GEN3 juga disamakan dengan “pembangkit listrik di atas roda” yang mampu menghasilkan lebih dari 40 persen energi yang dikonsumsi selama balapan melalui pengereman generatif.

GEN3 juga menjadi mobil formula pertama yang sejalan dengan upaya memelihara siklus hidup dengan menggunakan komponen-komponen hasil dari daur ulang. Misalnya, penggunaan linen dan serat karbon daur ulang dalam konstruksi badan mobil yang dapat digunakan kembali untuk aplikasi baru.

Baca juga: Mobil Balap Listrik Formula E Dipamerkan di Bundaran HI

Selain itu, komponen ban mobil GEN3 ini menggunakan 26 persen karet alam dan serat hasil dari daur ulang, serta dapat didaur ulang kembali setelah balapan. Musim ini, Formula E tidak lagi menggunakan Michelin dan akan berganti ke Hankook.

Dok. Formula E Mobil balap listrik Formula E GEN3

Jamie Reigle, CEO Formula E, mengatakan, olahraga ini memiliki jangkauan global yang menyediakan wadah bagi ratusan juta penggemar di seluruh dunia dalam mengambil peran positif untuk mengatasi perubahan iklim.

“Kami menjalankan peran secara sungguh-sungguh, serta mendorong agenda dan menetapkan tolok ukur untuk olahraga sustainable. Kami pun sangat senang melihat banyak pihak yang mengikuti langkah kami,” ujar Reigle, dalam keterangan resminya.

Dok. Formula E Mobil balap listrik Formula E GEN3

Reigle menambahkan, pihaknya mendukung masa depan penggunaan energi listrik dan berpendapat bahwa olahraga elit berperforma tinggi dapat berjalan berdampingan dengan prinsip sustainibility.

“Peluncuran mobil balap GEN3 selama Musim 8 ini merupakan wujud komitmen Formula E, yang menyandingkan mobil balap performa tinggi dengan efisiensi dan sustainability. Tahun ini merupakan debut balap GEN3 yang langsung menarik perhatian penonton dan menampilan masa depan elektrik untuk olahraga otomotif,” kata Reigle.

Dok. Nissanedams.com Tim balap Nissan E.dams yang bersaing di Formula E

Selain itu, dalam kurun waktu 2021-2022, Formula E juga menorehkan banyak prestasi lainnya. Salah satunya adalah proyek kerja sama dengan UNICEF dan Safe and Healthy Environment Fund. Hal ini diwujudkan dalam program FIA Girl on Track dan proyek warisan di lokasi pertandingan yang memberikan kontribusi dan manfaat terhadap komunitas lokal.

Inisiatif untuk mempertahankan status Net Zero Carbon yang merupakan komitmen awal sejak pembentukan Formula E juga menjadi sorotan dalam laporan Musim 8. Pada musim lalu, Formula E berhasil mengurangi emisi sebesar 24 persen di musim kelima. Pencapaian ini melampaui target perhitungan ilmiah, yakni pengurangan sebesar 45 persen pada 2030.

POPOH RIA Tim Mahindra Racing bersiap menuju sesi FP1 Formula E Jakarta 2022 di Jakarta International e-Prix Circuit (JIEC), Sabtu 3 Juni 2022. Pebalap Mahindra Racing, Oliver Rowland jadi yang tercepat di sesi FP1 Formula E Jakarta 2022.

Pencapaian tadi sekaligus menjadikan Formula E sebagai olahraga paling berkelanjutan di dunia menurut Global Sustainability Benchmark in Sports (GSBS). Selain itu, Formula E juga mempertahankan International Standard for Sustainable Events (ISO 20121) dan FIA Bintang Tiga for Environmental Accreditation.

Tak hanya itu, kemitraan dengan UNICEF juga memberikan manfaat bagi hampir 700.000 anak di seluruh dunia yang terkena dampak perubahan iklim, melibatkan 450 anak perempuan sebagai bagian dari program FIA Girls on Track, menginvestasikan lebih dari 500.000 euro dalam berbagai gerakan filantropi secara global, dan lebih dari 110.000 euro untuk berbagai inisiatif bakti sosial di semua kota tuan rumah.