Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Toyota Avanza Seruduk Truk Box, Sopir Diduga Ngantuk

Kompas.com - 01/05/2023, 14:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BANJAR, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan kecelakaan yang melibatkan Toyota Avanza dengan truk boks Mitsubishi Canter alias "kepala kuning" di jembatan penyeberangan.

Dalam video yang diunggah akun TikTok newbanjarbanget11 kejadian tersebut terjadi di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah di Cijolang, Kota Banjar, sekitar pukul 17.01 WIB pada Minggu (30/4/2023).

Dalam video terlihat truk memang sedikit melebar melewati garis tengah jalan karena di kirinya ada motor.

Sedangkan Avanza warna merah yang datang dari arah berlawanan melenceng ke kanan dan menabrak bagian belakang truk.

Baca juga: 1,5 Juta Kendaraan Sudah Kembali ke Jabotabek, Tersisa 22,65 Persen

@newbanjarbanget11 Tabrakan Truk Boks vs Avansa di perbatasan Jabar-Jateng, Cijolang, Kota Banjar....peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.01 WIB pada Minggu (30/4/2023) #fyp #tabrakan #kotabanjar #jawabarat ? Instrumen Sedih - Yuda pratama

 

Tidak ada penjelasan mengapa Avanza tersebut bisa oleng ke kanan dan menabrak bagian belakang truk hingga akhirnya terguling. Spekulasi paling logis ialah sopir mengantuk atau tidak konsentrasi karena bermain ponsel.

Mengantuk merupakan hal manusiawi, Namun jika memaksakan diri menyetir mobil sambil mengantuk maka jelas bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, mengantuk bisa membuat pengemudi berada di posisi setengah sadar.

“Artinya, mata tidak bisa membaca lalu lintas dengan benar dan otak sudah tidak dapat merespon situasi lingkungan,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas saat Arus Balik Masih Berlanjut

Ilustrasi mengemudiSHUTTERSTOCK Ilustrasi mengemudi

Sony bilang kalau pengemudi yang mengantuk, setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar. Jadi tentu ketika menyetir, pengemudi tidak bisa membaca situasi lalu lintas yang ada di depannya.

“Perilakunya loss, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol, dan berhenti ketika sudah menabrak objek di depan atau samping kiri kanannya,” kata Sony.

Adapun jika karena bermain ponsel maka dipastikan sopir kurang konsentrasi.

Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto, mengatakan, dalam perkara kecelakaan lalu lintas, faktor manusia menjadi penyebab kecelakaan paling banyak dan sopir umumnya memberi keterangan kurang konsentrasi.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Pengharum Mobil Bikin AC Cepat Rusak?

Ilustrasi cara agar HP tidak cepat panas di tengah cuaca terik.Freepik/jannoon028 Ilustrasi cara agar HP tidak cepat panas di tengah cuaca terik.

"Kurang konsentrasinya para pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan, banyak hal yang melatar belakangi, antara lain sakit, lelah, menggunakan ponsel, terpengaruh alkohol, narkoba, tidak mampu mengendalikan kemudi, dan sebagainya," ucap Budiyanto.

Budiyanto mengatakan, beberapa hal yang dapat menyebabkan menurunnya konsentrasi, misalnya kondisi fisik sedang tidak sehat, berada di bawah pengaruh obat-obatan, mengantuk, dan bermain ponsel.

Ada dasar hukum yang mengatur tentang pengemudi yang tidak berkonsentrasi saat berkendara. Aturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 238.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau