JAKARTA, KOMPAS.com - Arus balik lebaran 2023 diprediksi berlangsung mulai akhir April hingga awal Mei 2023. Supaya perjalanan tetap aman, ada beberapa anjuran keselamatan yang harus diketahui pemudik.
Salah satunya berkenaan dengan istirahat selama perjalanan. Pemudik yang lelah setelah berkendara lama dianjurkan untuk berhenti di rest area untuk beristirahat.
“Setidaknya beristirahat selama satu jam atau lebih setelah berkendara selama empat jam. Pengemudi sebaiknya tidur, supaya bisa recharge energi,” ucap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia kepada Kompas.com, belum lama ini.
Akan tetapi, ada miskonsepsi yang umum terjadi di kalangan pemudik saat beristirahat di rest area, yakni tidur di mobil dalam posisi diam dan keadaan AC dan mesin nyala. Ternyata, hal ini sangat tidak disarankan dan sebaiknya tidak dilakukan.
Baca juga: Lakukan Ini jika Anak Sakit Saat Perjalanan Arus Balik Lebaran
Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur mengatakan, ada dua kendala utama dari tidur di mobil dalam keadaan mesin dan AC menyala, yakni kendala teknis dan kendala kesehatan.
Kendala pertama adalah mengenai teknis. Mobil yang menyala secara terus menerus bisa menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen mobil. Uniknya, ternyata aki mobil bukanlah komponen yang terdampak.
“Banyak yang mengira tidur di mobil enggak boleh karena bikin aki soak. Ini keliru karena aki mobil itu kuat dan aman-aman saja walaupun ditinggal tidur. Kendalanya justru di sektor lain,” ucapnya.
Menurut Eko, satu komponen yang bisa mengalami kerusakan adalah catalytic converter alias katalisator. Komponen ini bisa mengalami overheating jika mobil menyala dan diam dalam waktu yang cukup lama
Baca juga: One Way di Jalan Tol, Tidak Disarankan untuk Saling Mendahului
“Mobil-mobil lansiran terbaru sudah banyak menggunakan catalytic converter. Nah, ketika mobil dalam keadaan stasioner, komponen ini bisa mengalami overheating dan ujung-ujungnya rusak,” ucapnya.
Kendala kedua adalah mengenai kesehatan pengemudi. Ketika AC dalam keadaan menyala tapi mobil ada di posisi stasioner, gas karbon dioksida akan menumpuk sedikit demi sedikit di dalam kabin.
“Bahayanya, penumpang bisa sesak napas seperti asma mendadak. Saya pernah beberapa kali mendapat laporan tentang kejadian ini. Berbahaya sekali, apalagi untuk penumpang anak-anak,” kata dia.
Eko menyarankan pemudik yang hendak tidur di mobil untuk mematikan mesin saja, hal ini dianggap sebagai langkah yang paling baik.
Jika penumpang butuh kesejukan, kaca mobil bisa diturunkan sedikit. Jika menerapkan hal ini, sirkulasi bisa tetap terjaga dan terhindar dari kendala-kendala yang tidak diinginkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.