JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi dianjurkan untuk selalu disiplin saat berkendara selama mudik lebaran. Terkait hal ini, sopir dianjurkan tidak mengemudi non-stop karena berisiko kecelakaan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia menjelaskan, istirahat yang cukup di sela-sela berkendara juga merupakan faktor penting yang menjamin keselamatan saat mudik.
Menurut dia, waktu maksimal berkendara selama mudik adalah 4 jam. Jika sudah mencapai batas waktu tersebut, pengemudi dianjurkan untuk mencari rest area terdekat dan beristirahat.
“Tolong diperhatikan, 4 jam itu bukan angka asal karena berdasarkan riset. Kondisi fisik pengemudi hanya optimal mengendarai mobil maksimal selama 4 jam,” ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Jangan Egois, Mudik Bukan Siapa Cepat Sampai Kampung Halaman
Sony menambahkan, kondisi badan tidak lagi optimal jika dipaksakan berkendara di atas 4 jam karena bisa memicu beberapa komplikasi. Salah satunya adalah microsleep.
Microsleep adalah kondisi yang sangat berbahaya di mana kesadaran pengemudi hilang selama beberapa saat, namun badan dan pandangannya tidak menunjukkan gejala apapun. Seolah pengemudi tertidur dengan kondisi mata terbuka.
“Bahkan sering ada cerita penumpang baris depan tidak menyadari jika pengemudi hilang fokus. Baru sadar ketika mobil telat direm. Inilah bahayanya microsleep,” kata Sony.
Menurut dia, microsleep merupakan bentuk respon dari circadian rythm alias jam biologis tubuh yang sudah berantakan. Boleh jadi tubuh masih terasa bugar, akan tetapi otak sudah kelelahan dan butuh istirahat.
Baca juga: Anjuran Dokter agar Mudik Aman Membawa Balita
“Berdasarkan riset, microsleep seringkali terjadi pada jam ke-5 sampai jam ke-6 perjalanan, di mana pengemudi memforsir tubuhnya dan nyetir nonstop, ini tidak baik,” ujarnya.
Supaya terhindar dari gejala tersebut, Sony kembali menegaskan pentingnya istirahat teratur saat mudik. Setidaknya istirahat setengah jam setelah mengemudi selama 4 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.