JAKARTA, KOMPAS.com - Mempersiapkan perjalanan pra-mudik biasanya sebatas memastikan kondisi mobil dan kesehatan pengemudi, namun khusus bagi pemudik yang membawa ibu hamil (bumil) ada beberapa persiapan penting.
Adia Triyarintana, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Trimedika Ketapang, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, mengimbau pemudik yang membawa ibu hamil untuk melakukan persiapan ekstra.
“Khusus untuk ibu hamil, harus diketahui dulu usia kehamilannya, karena ada usia-usia yang cukup riskan untuk melakukan perjalanan jauh seperti mudik,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2023).
Menurut Adia, usia kehamilan yang cukup riskan adalah pada trimester pertama atau usia 6 minggu sampai 14 minggu, dan trimester ketiga atau usia 28 minggu sampai 40 minggu.
Baca juga: Mudik Bawa Anak, Pastikan Child Lock Pintu Mobil Aktif
“Pada usia trimester pertama, ibu hamil beresiko mengalami pendarahan karena mudah kelelahan. Sedangkan trimester ketiga adalah minggu-minggu mendekati fase persalinan,” ujarnya.
Utamanya, pemudik dianjurkan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan pribadi sebelum memulai perjalanan. Selain untuk memastikan kondisi kandungan, pemeriksaan juga akan membantu memahami kestabilan dari ibu hamil.
“Jika ada faktor penyakit penyulit seperti diabetes atau hipertensi, perjalanan bisa beresiko. Mengingat ada potensi kemacetan dan crowded saat mudik, hal itu sangat bisa memperberat kondisi kehamilan,” ucapnya.
Jika kondisi kandungan serta ibu hamil diperiksa dan sudah dipastikan dalam kondisi aman untuk mudik, ada anjuran khusus lainnya selama perjalanan.
Baca juga: Anjuran Dokter agar Mudik Aman Membawa Balita
“Pertama, stok air mineral selama perjalanan harus aman. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi air mineral minimal dua liter per-hari. Air mineral juga harus suhu normal, bukan air es,” kata Adia.
Selain memastikan stok air mineral, hal lain yang harus diperhatikan adalah posisi duduk. Ibu hamil dianjurkan duduk di kursi dengan kemiringan 45 derajat dan posisi kaki lurus.
“Ini akan membantu postur dari ibu hamil dan mencegah terjadinya kelelahan saat perjalanan. Sebaiknya bagian kaki diberikan ganjalan berupa bantal supaya posisinya lurus. Pastikan juga suhu AC sejuk supaya bisa tetap nyaman,” ucapnya.
Anjuran lain yang disampaikan Adia adalah pemudik sebaiknya lebih sering berhenti di rest area terdekat, setidaknya setiap 2 jam sampai 4 jam sekali.
Baca juga: Jangan Egois, Mudik Bukan Siapa Cepat Sampai Kampung Halaman
“Saat berhenti di rest area, sebaiknya ibu hamil melakukan jalan-jalan singkat sekitar 5 menit sampai 10 menit. Tujuannya untuk melancarkan aliran darah supaya tidak terjadi bengkak di area kaki,” katanya.
Terakhir, Adia menyarankan bagi para ibu hamil yang hendak melakukan mudik untuk memastikan kebugaran tubuh sebelum berangkat. Sejatinya, mudik lebaran bisa aman selama kondisi fisik dan kandungan terjaga.
“Beberapa hari sebelum mudik, biasakan olahraga ringan seperti jalan-jalan selama 30 menit serta cukupi asupan serat dengan konsumsi buah dan sayur supaya kondisi badan dan kandungan sehat selama mudik lebaran,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.