Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo karena Truk Gagal Mengerem

Kompas.com - 14/04/2023, 11:11 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tabrakan beruntun melibatkan truk, minibus, dan kendaraan lain baru saja terjadi di Tol Semarang-Solo Km 487+600, Jumat (14/4/2023) dini hari, tepatnya pukul 03.57 WIB.

Pada video CCTV yang redaksi terima, terlihat truk mengalami gagal mengerem sehingga kehilangan kendali. Truk tersebut menabrak Elf lalu truk paket yang ada di lajur lambat dan menyenggol beberapa kendaraan yang sedang berhenti di bahu jalan.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, kecelakaan ini melibatkan delapan kendaraan.

Baca juga: Motor Nyaris Terlindas Truk, Jangan Terlalu Lama Dekat Kendaraan Besar

"Delapan kendaraan. Ada Elf, tronton, banyak ini," ungkapnya saat meninjau lokasi tabrakan, dilansir dari Kompas TV.

Berdasarkan laporan sementara, kecelakaan di Tol Semarang-Solo ini menewaskan enam orang. Diduga korban terbanyak berada di Elf.

"Kan (bawa) penumpang ya," tuturnya.

Baca juga: Video Mobil Fortuner Alami Aquaplaning, Sopir Ngebut Sambil Main HP

Mengenai kecelakaan, dugaan kuat truk alami gagal pengereman. Sebenarnya ada saja penyebab kenapa truk bisa gagal berhenti saat sedang beroperasi.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan menjelaskan, saat truk hilang kendali, ada dua hal yang kemungkinan bisa jadi penyebabnya.

"KNKT tidak turun pada laka ini tapi besar kemungkinan ada masalah kebocoran pada sistem pneumatic (saluran udara) atau hidrolik (tergantung jenis remnya) atau bisa juga dipicu kesalahan pengoperasian pengemudi," ucap Wildan kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

Baca juga: Ini Isi Surat Pemecatan Sandi Butar Butar dari Damkar Depok

Penyebab kebocoran sistem rem bisa dari berbagai hal, mulai dari kurang perawatan sampai modifikasi yang merusak jalur angin. Akibatnya jika sudah alami kebocoran, rem bisa gagal beroperasi.

Sedangkan untuk kesalahan pengoperasian, Wildan menjelaskan, pengemudi harus menggunakan gigi rendah saat melewati turunan. Jika tidak, dan di depannya ada kendaraan, pengemudi akan melakukan pengereman berulang.

"Pengereman berulang ini yang bisa menyebabkan kegagalan pengereman, bisa brake fading atau tekor angin (udara habis di tangki udara)," ucap Wildan.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

Brake fading adalah kondisi cakram dan kampas mengalami overheat. Ketika sistem pengereman sudah kepanasan, permukaan cakram dan kampas jadi seperti kaca, alias licin, jadi tidak mengurangi kecepatan.

"Brake fading bisa terjadi karena tidak memanfaatkan perlambatan oleh mesin dan exhaust brake," kata Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Setelah Gabung NDB BRICS, Indonesia Diminta Bayar Investasi Tunai

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Properti

Akui Salah dalam Proses Relokasi Warga Rempang, Pemerintah Mau Minta Maaf

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Willie Salim Minta Maaf Usai Buat Konten Rendang 200 Kg Hilang Saat Masak Besar di Palembang

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau