Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon Harga Ioniq 5 Setelah Insentif, Turun Rp 85,9 Juta

Kompas.com - 04/04/2023, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI resmi memberikan bantuan alias subsidi untuk masyarakat yang hendak membeli mobil listrik berbasis baterai tertentu di tahun ini melalui diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.

Mulai berlaku pada 1 April 2023, keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 38 Tahun 2023 tentang PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai Bus Tertentu Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.

Dengan kebijakan ini, maka pembeli mobil listrik di Indonesia hanya dibebankan PPN sebesar 1 persen saja. Sementara Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) tetap nol persen sehingga secara otomatis, harganya jadi lebih murah.

Baca juga: Bisa Celaka, Jangan Pakai Motor dengan Kondisi Pelek Peang

Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (13/8/2022).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (13/8/2022).

Lantas, kira-kira seberapa besar pengaruh subsidi dimaksud terhadap harga di pasaran?

Diketahui, program ini hanya diberikan kepada mobil listrik yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40 persen. Sampai sekarang, ada dua mobil yang lolos syarat salah satunya Hyundai Ioniq 5.

Mengacu aturan yang sama, perhitungan PPN yang ditanggung pemerintah ke kendaraan dimaksud ialah 10/11 dari harga jual produk.

Sehingga, jika mengambil contoh pada Ioniq 5 Signature Long Range yang saat ini dibanderol Rp 859 juta, maka hitungannya ialah sebagai berikut;

Harga jual: 10/11 x Rp 859.000.000 = Rp 780.909.090
Diskon PPN: 11 persen x Rp 780.909.090 = Rp 85.899.999

Baca juga: 35.862 Mobil dan 128 Bus Jadi Target Insentif Kendaraan Listrik

Artinya, setelah terkena subsidi PPN sebesar 10 persen, maka harga dari varian tertinggi dari Ioniq 5 tersebut bakal turun sekitar Rp 85.899.999 sehingga harga mobil menjadi Rp 773.101.001.

Perhitungan serupa juga berlaku untuk varian lainnya dari Ioniq 5. Contoh lain, jika mengambil varian terendah yaitu Ioniq 5 Prime Standard Range yang punya banderol Rp 748 juta, maka hitungannya sebagai berikut;

Harga jual: 10/11 x Rp 748.000.000 = Rp 680.000.000
Diskon PPN: 11 persen x Rp 680.000.000 = Rp 74.800.000

Berdasarkan hitungan itu, maka besaran subsidi PPN 10 persen untuk mobil tersebut ialah Rp 74.800.000. Sehingga harga pasaran dari Ioniq 5 Prime Standard Range akan menjadi Rp 673.200.000 per 1 April 2023 sampai 31 Desember 2023.

Baca juga: Impresi Nyetir Mobil Listrik MG4 EV Jakarta-Bandung

Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (13/8/2022).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (13/8/2022).

Secara keseluruhan, berikut kisaran penurunan harga pada Ioniq 5 usai berlaku insentif PPN DTP:

- Ioniq 5 Prime Standar Range: Rp 673,2 juta dari Rp 748 juta (turun Rp 74,8 juta)
- Ioniq 5 Prime Long Range: Rp 710,1 juta dari Rp 789 juta (turun Rp 78,9 juta)
- Ioniq 5 Signature Standard Range: Rp 728,1 juta dari Rp 809 juta (turun Rp 80,9 juta)
- Ioniq 5 Signature Long Range: Rp 773,1 juta dari Rp 859 juta (turun Rp 85,9 juta)

*Hitungan berdasarkan Permenkeu 38/2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com