JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang Test Rider jadi profesi yang punya peran penting dalam pengembangan motor balap, khususnya di kelas MotoGP. Pabrikan biasanya merekrut mantan pebalap profesional untuk menjadi test rider.
Test Rider bakal menjadi orang yang pertama kali menjajal motor balap hasil pengembangan. Termasuk motor prototipe, komponen terbaru, ataupun berbagai ubahan lainnya sebelum dipakai langsung oleh pebalap masing-masing tim.
Meski begitu, rupanya seorang Test Rider memiliki rahasia yang tidak boleh disebarluaskan, terutama bagi para pebalap reguler meskipun dalam satu tim.
Baca juga: Provinsi yang Sudah Terapkan Penghapusan Pajak Progresif dan BBNKB II
Hal itu diungkap langsung Dani Pedrosa, yang menjadi pebalap tes KTM selama beberapa tahun belakangan.
Sebagai orang yang lebih tahu duluan soal motor ataupun komponennya, seorang Test Rider akan menjadi sasaran pertanyaan banyak orang, termasuk para pebalap reguler.
Biasanya pebalap reguler akan tanya dulu soal motornya, komponennya, bagus atau tidaknya, dan banyak hal lainnya.
Baca juga: Berlaku Pagi Ini, Berikut 28 Akses Gerbang Tol Jakarta yang Kena Ganjil Genap
Seorang Test Rider harus membiarkan pebalap reguler untuk merasakannya motor dan komponennya sendiri.
"Tak semua hal yang kau coba berhasil. Ada situasi di mana para pembalap datang dengan sangat cemas, kadang kau bisa berhasil, tapi tak semua sesuai harapan mereka," ujar Pedrosa, dikutip dari Corsedimoto (20/3/2023).
"Para insinyur selalu memintaku tak menceritakan ke pembalap lainnya dan membiarkan mereka sendiri yang mencoba dan memutuskannya," kata dia.
Baca juga: Dampak Buruk Mobil Mesin Diesel Modern Sering Diisi Solar Busuk
Pasalnya, psikologis seorang pebalap bakal terpengaruh sugesti soal baik dan buruknya suatu komponen, apabila sudah dikasih tahu lebih dulu.
Pebalap reguler dikhawatirkan tidak bisa obyektif dalam melakukan penilaian, karena sudah mendengar pendapat Test Rider sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.