JAKARTA, KOMPAS.com - Tes pramusim terakhir di Sirkuit Algrave, Portugal, pekan lalu memperlihatkan bahwa tiap pabrikan semakin serius dengan penggunaan aerobody untuk membantuk aerodinamika.
Yamaha salah satunya yang jadi "bulan-bulanan" netizen karena memakai sayap ala kanopi di begian belakang. Kemudian Aprilia juga tampak agresif memperkenalkan teknologi aerodinamika terbaru.
Baca juga: Hyundai Ajak Masyarakat Mudik Bersama Stargazer
Marc Marquez yang hanya mampu berada di posisi ke-14 di tes resmi buka suara. Pebalap Repsol Honda itu merasa MotoGP perlu memutuskan apakah saat ini performa motor atau aksi balapan yang lebih penting.
“Setiap saat semakin sulit untuk mengikuti pembalap lain karena (kebangkitan dari) aero banyak mengubah keseimbangan motor, cara berkendara dan berhenti,” kata Marquez dikutip dari Crash.net, Senin (20/3/2023).
“Saya melihat Aprilia dan Yamaha. Untuk masa depan yang panjang (MotoGP) perlu memahami ke arah mana mereka ingin pergi. Karena bagi saya, untuk pertunjukan, untuk balapan, itu bukan cara terbaik," ujar dia.
Baca juga: Modifikasi Jimny Berwajah Defender, Kental dengan Nuansa Offroad
Pebalap asal Cervera, Spanyol itu mengatakan, aerobody memang berpengaruh pada performa karena motor jadi lebih kencang. Tapi pada akhirnya tontonan jadi kurang menarik karena kurang salip-salipan.
“Untuk performa, ya, tentu saja. Kami berkendara lebih cepat, tapi untuk pertunjukan, saya rasa itu bukan cara terbaik. Tapi kami harus terus berjalan (ke arah aero) karena itulah (aturan) yang kami miliki sekarang,” kata Marquez.
Namun seberapa tak setujunya Marquez, dia tidak bisa apa-apa. Perubahan besar di MotoGP harus melibatkan pabrikan dan Dorna yang mana siklus kontrak lima tahun berikutnya baru dimulai pada 2027.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.