Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Perlu Matikan AC Mobil Saat di Tanjakan?

Kompas.com - 16/02/2023, 10:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AC merupakan komponen penting dalam mobil untuk menunjang kenyamanan saat berkendara. Maka dari itu sang pemilik harus rutin melakukan perawatan berkala agar kondisinya tetap prima.

Namun terkadang salah satu masalah yang sering dialami pemilik mobil, yaitu tenaga mesin berkurang terutama ketika melintas di tanjakan curam. 

Biasanya, mendekati tanjakan pengemudi memilih mematikan AC untuk mendapatkan tenaga yang besar. Lantas benarkah begitu? 

Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, AC yang hidup memakan sepertiga dari tenaga mesin. Pada sistem operasional kendaraan, tenaga terbagi untuk komponen penggerak, kelistrikan dan bagian AC. 

"AC kan digerakkan kompresor yang bisa digunakan karena putaran mesin. Beban berat dari AC mengganggu torsi tersalurkan. Itu dirasakan begitu stop and go di tengah tanjakan," kata Syafruddin. 

Baca juga: Apa yang Menyebabkan AC Mobil Tidak Dingin?

Mobil yang gagal menanjak terjadi karena beban AC yang hidup dan mesin kehilangan torsi. Akibat mesin yang berputar terlalu rendah beban torsi yang dibutuhkan hilang untuk awalan menanjak. 

Mematikan AC di tanjakan, menurut Syafruddin menjadi cara instan untuk mengurangi beban. Walau hanya hitungan detik, tetapi pembagian tenaga tidak terbuang percuma. 

Kendaraan wisata mogok di tanjakan jalan alternatif Punclut, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis, (4/5/2022).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Kendaraan wisata mogok di tanjakan jalan alternatif Punclut, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis, (4/5/2022).

Tenaga mesin yang digunakan untuk AC dan menggerakkan keempat roda menjadi proporsional. Hanya saja, kata dia, kemiringan tanjakan, posisi gigi, dan beban yang ada di dalam kendaraan juga berperan. 

"Mesin kan membagi sesuai porsinya masing-masing. Jadi, AC yang mati tidak ada tenaga yang masuk. Putaran mesin ke roda bisa cepat sampai, dan untuk start di tanjakan lebih mudah," kata Syafruddin. 

Namun demikian, hal berbeda ungkap Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto. Menurut dia, tenaga mesin yang dikeluarkan untuk AC tidak terlalu mempengaruhi kemampuan menanjak. 

Honda WR-V RS with Honda Sensing media test drive BaliHPM Honda WR-V RS with Honda Sensing media test drive Bali

Baca juga: Tujuan Tuas Transmisi Matik Tetap di D Saat Mobil Melewati Tanjakan

"Enggak ada bedanya, AC on atau off tetap bisa menanjak. Pabrikan mendesain AC mobil melalui riset.  Kompresor berguna merubah tenaga menjadi suhu udara dingin. Alokasinya cuma berapa persen, tanjakan model apapun aman," kata Teguh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau