JAKARTA, KOMPAS.com - Insentif terhadap pembelian kendaraan bermotor listrik dari Pemerintah RI disebut hanya akan diberikan ke produsen yang telah memiliki pabrik di Indonesia dengan mencapai tingkat kandungan lokal tertentu.
Dikatakan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, hal tersebut supaya proses percepatan elektrifikasi nasional tak hanya merangsang daya beli masyarakat, tetapi juga keberlangsungan industri di dalam negerinya.
Artinya, tidak sembarangan produk kendaraan listrik akan mendapatkan insentif, yang rencananya sebesar Rp 7 juta untuk motor listrik serta Rp 80 juta bagi pembelian mobil listrik berbasis baterai alias battery electric vehicle (BEV).
Baca juga: Motor Listrik ECGO EV Moto Diskon Rp 7 Juta, Harga Jadi Rp 9,1 Juta
Sejalan dengan itu, produsen sepeda motor listrik ECGO EV Moto mengaku akan terus berupaya mendorong aktivitas manufakturnya agar mencapai syarat pemerintah untuk mendapatkan insentif ketika aturannya diterbitkan.
Termasuk, meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sampai 60 persen sebagai antisipasi dijadikan syarat khusus dimaksud.
"Kita memang berencana TKDN mencapai 60 persen. Untuk sekarang, kita sedang di proses sertifikasi dan diperkirakan TKDN-nya mencapai 40-60 persen," kata COO dan Co-Founder ECGO EV Moto Gary Prawira saat ditemui, Jumat (3/2/2023).
Lebih lanjut, beberapa bagian yang akan dilokalkan ialah bagian frame atau rangka, pengecetan, ban, dan lain sebagainya. Sementara motor listrik, baterai, dan controller akan masih diimpor dari China lebih dahulu.
Baca juga: Kejadian Lagi, Mobil Parkir Sembarangan Halangi Pagar Rumah Orang
Sebab saat ini, belum ada industri yang mampu membuatnya. Namun ia tak menampik kemungkinan komponen tersebut juga akan diproduksi secara lokal ke depan.
"Mungkin dalam 1-2 minggu ke depan, kita akan buat freame-nya di sini, paintingnya juga. Untuk spare part lainnya, seperti ban yang menggunakan ban lokal. Kita akan kejar terus dan memastikan mendapat insentif pemerintah," kata Gary.
Adapun kapasitas produksi perseroan, diklaim mencapai 100 unit sampai 150 unit tiap tahunnya. Angka tersebut, akan terus diperbesar seiring rencana ECGO untuk ekspansi pabrik.
"Produksinya di kawasan Tangerang. Kita masih home industry, makanya kita sedang mencari tempat yang lebih besar supaya produksi bisa meningkat," ucap dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.