Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Motor Koleksi Jangan Lupa Perhatikan Tekanan Udara Ban

Kompas.com - 30/01/2023, 19:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sepeda motor yang sudah pernah diluncurkan bisa menjadi investasi untuk masa depan. Biasanya, motor tersebut kerap dikoleksi, disimpan dengan baik agar kondisinya tetap bagus.

Berbeda dengan motor biasa, motor koleksi biasanya disimpan di dalam ruangan. Memang ada kalanya motor digunakan, tapi tidak sesering motor biasa yang dipakai untuk sehari-hari.

Ketika menyimpan motor di dalam ruangan, ada satu hal yang harus diperhatikan pemiliknya, yaitu kondisi ban, terutama yang masih pakai pelek jari-jari. Motor yang jarang digunakan tersebut sangat rawan rusak bannya.

Baca juga: Bos KTM Menolak Motor Listrik dan Hybrid di Ajang MotoGP

Koleksi motor milik Sakriantoro pengusaha asal SukoharjoArif Nugrahadi Koleksi motor milik Sakriantoro pengusaha asal Sukoharjo

Motor yang pakai pelek jari-jari, terutama model lama biasanya masih menggunakan ban dalam. Ada risiko tekanan udara pada ban dalam berkurang ketika motor tidak digunakan, sehingga mudah sobek.

"Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire, mengatakan, hal itu bisa terjadi karena pentil pada ban dalam dibuat menyatu, beda dengan pentil ban tubeless yang mengikat di pelek.

"Khusus yang masih pakai pentil tube tidak boleh tekanan angin kurang dipakai terus menerus karena bisa mengakibatkan valve di pentil copot atau malah robek dari ban dalamnya," kata Dodi, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Segini Kisaran Biaya Konversi Mobil Biasa Jadi Mobil Listrik

Sobeknya pentil ban bisa terjadi ketika posisinya tidak tegak dengan pelek. Jadi saat mau digunakan, bagian pentil yang menyambung ke ban tidak sanggup menahan beban motor.

"Pada saat tekanan udara kurang artinya ban jadi menanggung beban lebih berat. Dalam kondisi tersebut posisi pentil ikut miring dan bisa membuat pentil lepas dari ban dalam," ujar Dodi.

Dodi mengingatkan, jangan biarkan tekanan udara pada ban berkurang terus menerus. Tambahkan tekanan udara pada ban sesuai ketentuan yang disarankan pabrikan.

Selain itu, jangan lupa untuk memakai tutup pentil pada ban. Sebab, tutup tersebut berfungsi menjaga ban agar tidak mudah bocor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau