JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia sedang merancang aturan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik atau battery electric vehicle (BEV), guna meningkatkan tren pemakaian kendaraan listrik.
Sejumlah pabrikan berharap aturan tersebut cepat diberlakukan sebab jika tidak, dapat membuat konsumen justru menahan membeli kendaraan listrik baik mobil listrik atau sepeda motor listrik.
Pembelian mobil listrik akan diberikan insentif sebesar Rp 80 juta, mobil hybrid sebesar Rp 40 juta. Kemudian insentif motor listrik sebesar Rp 8 juta, dan motor konversi menjadi motor listrik sebesar Rp 5 juta.
Baca juga: Tiga Motor Ikonik Honda Jadi Sepeda Listrik di China
Kendati demikian, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur, optimistis, kekhawatiran tersebut tidak terjadi di Hyundai.
"Sejauh ini tidak khawatir, jadi di kami walaupun ada isu seperti itu kami tidak ada penundaan dan juga bagi konsumen tetap setia menunggu mobil listrik kami," kata Makmur di Jakarta, Rabu (12/1/2023).
Saat ini menurut Makmur, penerimaan Hyundai Ioniq 5 disebut luar biasa. Sepanjang tahun lalu, mobil listrik tersebut sudah dipesan sebanyak 6.000 unit.
Data terbaru yang masuk ke pihak Hyundai sampai dengan 31 Desember 2022 sudah 1.845 unit mobil yang diserahkan ke konsumen. Jadi secara keseluruhan masih ada selisih nyaris 4.200 unit.
Baca juga: Toyota Kuasai Pasar Mobil Indonesia, Hyundai Salip Wuling
Hal ini berbeda dengan segmen roda dua. Frengky Osmond, Marketing Communication Viar, jika tidak dilakukan secepatnya maka jadi banyak yang menunda membeli menunggu program insentif berjalan.
Frengky mengatakan hal tersebut sudah terlihat sejak ada wacana bahwa motor listrik akan mendapat subsidi Rp 6 juta. Banyak orang tertarik tapi enggan membeli saat tahu program tersebut belum berlaku.
"Masyarakat sebetulnya sudah sangat menunggu, kami melihat sendiri dan kami harus terbuka. Banyak yang menunggu membeli motor listrik kami tapi menunggu program subsidinya," kata Frengky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.