Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Kedinasan Kemenhub Mulai Belajar Kendaraan Listrik

Kompas.com - 28/11/2022, 09:32 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki beberapa sekolah kedinasan atau pendidikan tinggi yang lulusannya akan langsung direkrut untuk bekerja di bawah naungan Kemenhub.

Menariknya, dewasa ini sekolah kedinasan Kemenhub mulai mempelajari kemajuan teknologi salah satunya adalah kendaraan listrik.

Kepala Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI) Ahmad Yani mengatakan, kendaraan listrik tidak hanya menjadi materi kuliah saja tapi juga menjadi fokus utama dalam prodi otomotif.

Baca juga: Honda Luncurkan Supra GTR Pakai Livery CBR1000RR-R Fireblade SP

Bus Listrik Merah Putih INKAKemenhub Bus Listrik Merah Putih INKA

“Ya suatu keniscayaan, mau tidak mau, suka tidak suka, kendaraan listrik ke depan adalah salah satu sarana yang akan digunakan oleh masyarakat dalam mendukung zero emission,” ujar Ahmad Yani, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

“Jadi memang kami di Kementerian Perhubungan, mulai dari Direktorat Teknis, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, sampai ke sekolah, itu juga dibekali mendapatkan ilmu di bidang kendaraan listrik,” kata dia.

Ahmad Yani mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah merek otomotif yang telah memasarkan kendaraan listrik untuk membuat kurikulum pembelajaran.

Baca juga: Kandungan Lokal Hyundai Ioniq 5 Masih Tanda Tanya

“Belajar bagaimana membuat mobil listrik, merakit mobil listrik, dan bahkan kalau mengkonversi itu seperti apa,” ucap dia.

“Kita kerja sama dengan MAB, dengan Hyundai, kerja sama dengan Wuling. Baik dosen kita, kita akan magangkan dengan mereka,” katanya.

Sebagai contoh, bersama dengan MAB para siswa PTDI belajar mengenal bus listrik. Karena bus listrik menjadi fokus Kemenhub untuk melayani angkutan publik.

“Kami (mulai prodi otomotif) dua tahun yang lalu sudah mulai, tapi kerja sama kita dengan pihak ketiga pemangku kendaraan listrik tahun kemarin kita mulai,” kata Ahmad Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau