Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya Immobilizer dan Alarm pada Mobil?

Kompas.com - 18/11/2022, 09:22 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pada umumnya, mobil baru yang dijual sudah dilengkapi dengan alarm guna mencegah pencurian. Bahkan, tidak sedikit mobil yang sudah dibekali sistem pengaman ini langsung dari pabrikan atau juga dijual di pasar aksesori tambahan.

Dengan mudahnya, mobil bisa memiliki remote untuk mengunci mobil dengan jarak jauh. Ketika mobil ini dibobol maling, maka alarm akan berbunyi sebagai tanda pengingat kepada pemilik kendaraan.

Tapi, mobil tersebut belum bisa dikatakan memiliki fitur immobilizer. Lantas, apa bedanya immobilizer dan alarm?

Baca juga: Jangan Salah Solusi, Ini 3 Penyebab Alarm Mobil Tidak Bunyi Saat Dikunci

Proses duplikasi kunci immobilizer pada kendaraanOtomania/Setyo Adi Proses duplikasi kunci immobilizer pada kendaraan

Foreman Aha Motor Aji Dwi Nugrhoho mengatakan immobilizer dan alarm memang berbeda, hanya saja tujuan diciptakannya sama yaitu untuk menghindari pencurian mobil, jadi keduanya termasuk ke dalam fitur keamanan.

“Sepintas immobilizer dan remote alarm merupakan satu kesatuan, tapi sebenarnya keduanya berbeda, bahkan bisa saja mobil tertentu hanya memiliki alarm tapi tidak memiliki fitur immobilizer,” ucap Aji kepada Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Dia mengatakan alarm pada mobil baik bawaan pabrikan atau pemasangan mandiri dari aftermarket, memiliki fungsi sebatas menjaga keamanan mobil dari sisi pintu mobil.

Baca juga: Pelek Mobil Dicuri Maling, Kenapa Alarm Tidak Bunyi?

Remote mobil identik dengan alarm yang terpasang pada mobil, sedangkan immobilizer terpasang pada anak kunci berupa chip khusus.Kompas.com/Erwin Setiawan Remote mobil identik dengan alarm yang terpasang pada mobil, sedangkan immobilizer terpasang pada anak kunci berupa chip khusus.

Alarm cenderung memberikan sinyal bahaya ketika pintu mobil terbobol, dalam artian secara sistem pintu mobil terkunci tapi mekanikal kuncinya berhasil dibuka secara paksa,” ucap Aji.

Maka dari itu, menurut Aji ECU alarm akan memerintahkan ke sirine untuk memberikan sinyal bahaya ketika terjadi perbedaan data aktual dan yang ada di sistem.

“Alarm memiliki sistem yang lebih sederhana, namun kalau immobilizer membutuhkan sinyal magnetik yang lebih baku, karena mobil membutuhkan cip khusus yang ada di anak kunci yang satu frekuensi, atau teregistrasi untuk bisa membuat mobil bisa dihidupkan atau tidak,” ucap Aji.

Baca juga: Pelajari Aturan Memasang Alarm Tambahan pada Mobil

Remote keyless pada mobil menggabungkan immobilizer dan alarmKompas.com/Erwin Setiawan Remote keyless pada mobil menggabungkan immobilizer dan alarm

Dia mengatakan immobilizer lebih cenderung melindungi mobil dari pencurian lewat kunci kontak.

“Mekanikal anak kunci bisa dibobol maling itu hal yang wajar, tapi dengan adanya fitur immobilizer memungkinkan mobil tidak bisa hidup meski anak kunci bisa diputar ke posisi start,” ucap Aji.

Dia mengatakan hal itu bisa terjadi lantaran mobil tidak membaca anak kunci yang sesuai, atau anak kunci yang teregistrasi.

Jadi, perbedaan alarm dan immobilizer ada pada lokasi pemasangannya dan cara kerjanya. Hal itu membuat alarm dan immobilizer memang berbeda cukup jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau