Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkendara Irit BBM dengan Teknik Pulse and Glide

Kompas.com - 07/11/2022, 12:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kebanyakan mobil baru telah dilengkapi eco mode.  Fitur ini bekerja menjaga ritme pembakaran mesin stabil dalam durasi tertentu. 

Tujuannya tentu saja untuk menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM), sehingga bisa lebih berhemat.

Namun hal yang sama sebenarnya bisa diterapkan pada mobil lawas. Bedanya hanya pengendara harus melakukan secara manual. 

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, salah satu pola injakan pedal gas yang digunakan sering dikenal sebagai pulse and glide

Baca juga: Mobil Jarang Digunakan Bikin Konsumsi BBM Tambah Boros?

"Teknik ini caranya dengan menginjak pedal gas tipis kemudian diberikan jeda untuk melepas gas saat kecepatan dirasa sudah konstan. Ritme menambah gas seperti di genjot lalu dibiarkan menggelinding perlahan," kata Jusri kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022). 

Syaratnya, untuk mendapatkan efisiensi terbaik jarak aman pengereman dengan kendaraan di depan harus dijaga. 

Jarak aman berkendara di jalan tol harus diperhatikan ketika kondisi hujanDicky Aditya Wijaya Jarak aman berkendara di jalan tol harus diperhatikan ketika kondisi hujan

Minimal, menurut Jusri, diberikan jarak denan hitungan 3 detik, sama seperti aturan keselamatan berkendara. 

"Teknik pulse and glide penggunaan rem secukupnya, agar energi kinetik atau momentum saat meluncur tetap terjaga, dengan catatan jarak dengan kendaraan depan jangan terlalu mepet," ucapnya. 

Khusus medan jalan tanjakan, kuncinya menyiapkan tenaga kendaraan dari bawah menghindari mesin kehabisan tenaga saat di tengah-tengah tanjakan. 

Menurut Jusri, tenaga mesin yang ngedrop memaksa pasokan bahan bakar di ruang bakar ditambah lebih banyak.

Baca juga: Skema Cicilan Honda WR-V, Angsuran Mulai Rp 5 Jutaan

Kebutuhan bahan bakar untuk proses kompresi bisa meningkat signifikan karena mesin bekerja tak sesuai torsi ideal. 

Honda WR-V RS with Honda SensingHPM Honda WR-V RS with Honda Sensing

"Torsi mesin mobil bensin biasa diraih di angka 2.500-3.000 rpm. Interval jarak timing pengapian tersebut mesin mengeluarkan sekitar 70-80 persen tenaga," katanya. 

Hal yang sama diungkap Kepala Bengkel Honda Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto. Menurut dia, permainan gas yang stabil rasio kompresi mesin dengan sendirinya menyesuaikan komposisi udara dan bahan bakar yang efisien. 

Data informasi electronic control unit (ECU) mencatat rata-rata kebiasaan pengendara untuk memperoleh tingkat konsumsi bahan bakar maksimal. 

Baca juga: Unik, di Eropa Ada Hotel Khusus untuk Ban Mobil

Test Drive All New Xenia 1.500 cc ASA CVTKOMPAS.com/Adityo Wisnu Test Drive All New Xenia 1.500 cc ASA CVT

"Cara kerja ECU melakukan rekap data kebiasaan gaya berkendara untuk mendapatkan efisiensi BBM terbaik. Data tersebut, jadi patokan ruang bakar saat menghitung komposisi bahan bakar dan udara yang seimbang agar setting komposisi ideal tidak berubah-ubah," kata Teguh. .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau