Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Gas, Ini 3 Cara Inreyen Mobil Baru

Kompas.com - 27/10/2022, 10:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Banyak pemilik mobil baru yang menganggap 1.000 kilometer (km) awal, jadi masa uji kelayakan kendaraan atau biasa disebut inreyen

Detail kendaraan satu persatu akan dipastikan berfungsi normal, lengkap dari mesin, suspensi, pengereman, dan sistem lainnya. 

Namun perlu diingat, ada aturan main yang berlaku. Seperti apa yang dikatakan Bambang Sri Haryanto Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang.

Menurut Bambang, pemilik mobil baru harus memperlakuan kendaraan secara cermat dan berhati-hati. 

Baca juga: Rival Rocky-Raize dari Honda World Premiere di Indonesia Pekan Depan

"Komponen-komponen kendaraan masih baru semua, jadi tidak bisa asal pakai, butuh penyesuaian. Sesuai jadwal pada 1.000 km akan dicek ulang memastikan tidak ada masalah," kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2022). 

Lantas seperti apa? 

Kecepatan berkendara saat masa adaptasi ada aturannya. Ritme putaran mesin harus dijaga karena celah-celah komponen belum sepenuhnya presisi. 

Bambang menjelaskan, kecepatan kendaraan maksimal dibatasi 100 km per jam (kpj), guna menghindari gesekan berlebihan saat putaran mesin tinggi. 

Baca juga: Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

"Mesin yang berputar mendekati red line bisa menyebabkan gesekan berlebihan antar komponen. Pelumasan mesin baru beradaptasi mengisi celah-celah terkecil," katanya. 

Perpindahan gigi transmisi manual atau matik juga memiliki aturan main pada masa inrayen. Teknik perpindahan gigi harus dilakukan dengan halus, mengurangi pelat kopling bergesekan terus menerus. 

Kebiasan buruk menahan gigi transmisi di posisi 'D' saat berhenti di jalan macet atau lampu merah tak boleh dilakukan. 

Baca juga: Chery Berani Kasih Garansi Mesin 10 Tahun atau 1 Juta Km

Sementara itu, untuk mobil transmisi manual teknik permainan kopling jadi kunci agar kampas tak lekas habis. 

Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, beban transmisi yang berlebihan sejak kendaraan baru bisa berdampak negatif untuk jangka panjang kendaraan. 

Baca juga: Ini Isi Surat Pemecatan Sandi Butar Butar dari Damkar Depok

"Adaptasi komponen transmisi memperlancar sirkulasi oli masuk celah-celah komponen. Gesekan berlebihan bisa di kurangi dan mempengaruhi performa transmisi jangka panjang," kata Andika. 

  • Rem Mendadak 

Komponen yang harus benar-benar berdaptasi adalah pengereman. Saat pengereman mendadak, sistem pengereman dipaksa bekerja di luar batas wajar. 

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

Padahal, menurut Andika, kampas rem dan ban yang jadi komponen krusial baru fase penyesuaian mendapat performa terbaik. 

"Daya cengkram kampas rem mobil ke disc brake belum maksimal. Sangat berisiko, traksi ban ke permukaan aspal juga masih minim karena ban kurang elastis," ucapnya. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau