JAKARTA, KOMPAS.com – Jual beli mobil bekas sampai hari ini masih populer di Indonesia. Tidak jarang opsi menjual mobil bekas pakai jadi cara untuk mendapatkan produk baru atau mobil impian.
Seiring era digital, berbagai cara untuk menjual mobil pribadi kini bisa dilakukan, utamanya via online atau dalam jaringan (daring). Jual mobil bekas cara ini juga kerap memanfaatkan aplikasi media sosial untuk menjangkau konsumen lebih luas.
Baca juga: Stellantis Optimistis Krisis Cip Semikonduktor Berakhir di 2023
“Kalo jual mobil bekas setahu saya masih dilakukan secara offline, karena calon pembeli akan memastikan kondisi fisik kendaraan dan dokumen. Namun, banyak penjual yang mengiklankan mobil nya melalui media online,” kata Bayu, salah satu staf dari diler mobil bekas Mobil88 kepada Kompas.com, Rabu (26/10/2022).
Bayu menjelaskan, jika menjual mobil secara online yaitu ada banyak calon pembeli yang mengetahui.
Alhasil, jika tidak terburu-buru menjual mobil akan memungkinkan mendapatkan penawaran terbaik.
“Bahkan yang telepon menawarkan produk lain, bukan bermaksud membeli mobil. Lebih parah, ada oknum penipu memanfaatkan kesempatan yang ada,” kata Bayu.
Baca juga: Pelindung Interior Mobil dan Speedometer Motor dari V-Kool
Maka dari itu, baik menjual mobil secara online atau offline, Bayu menyarankan agar jangan mudah tergiur dengan orang yang mau membeli dengan harga tinggi. Terutama calon pembeli yang aktif bertanya tanpa melihat langsung mobil yang dijual.
“Hal itu karena cukup marak penipuan dengan modus pura-pura mau beli mobil dengan harga tinggi,” kata Bayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.