Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab CVT Skutik Overheat Saat Dipaksa Nanjak

Kompas.com - 22/10/2022, 10:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Meski nyaman digunakan, namun tak jarang pemilik sepeda motor matik alias skutik juga mengalami masalah.

Contoh kasus seperti skutik yang terasa berat atau bahkan tak kuat saat diajak melintasi jalan menanjak dan turunan curam.

Dampak dari memaksakan skutik melintasi jalan ekstrem, girboks bahkan sampai ada yang rusak hingga keluar asap atau overheat.

Banyak pengguna skutik akhirnya bertanya-tanya apakah harus ganti komponen transmisi jika hal itu terjadi? 

Baca juga: Atasi Kemacetan, Pemprov DKI Berencana Kurangi Putaran Balik

Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim mengatakan, asap yang keluar dari girboks skutik sumbernya dari kampas kopling ganda matik yang terbakar. 

"Kampas kopling matik tugasnya menyalurkan tenaga mesin sampai roda, karena beban berat malah selip dan hangus. Jika terus dipaksa nanjak kampas bisa habis dan kendaraan mogok," kata Nurhadi kepada Kompas.com, Jumat (21/10/2022). 

Pergantian komponen CVT Vario 125Wahana Motor Yogya Pergantian komponen CVT Vario 125

Nekat membiarkan kampas kopling matik menipis dampaknya bertambah buruk. Konsekuensi nomor satu menurut Nurhadi, komponen v-belt jadi gampang selip dan tenaga makin loyo.

Bila sudah demikian, tentu pemilik bakal mengalami kerugian yang cukup besar lantaran biaya perbaikan yang membengkak. 

Baca juga: Honda Vario 125 dan CBR250RR Resmi Mengaspal di Jawa Barat

"Jika sejak awal tanjakan terasa kedodoran, mending penumpang diturunkan. Asap ngebul dari transmisi menandakan adanya komponen yang terkikis. Performa yang turun signifikan menandakan bahwa kerusakan terlanjur parah," kata dia. 

Jajal All New Nmax Connected/ABSKOMPAS.com/Adityo Jajal All New Nmax Connected/ABS

Untuk itu, Nurhadi mengingatkan, jika skutik menunjukkan gejala kesulitan menanjak jangan sampai dipaksa.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau